Lalu, saya berjalan lagi, dan mengisi air minum lagi di keran yang tersedia. Kemudian, saya menemukan adanya deretan kursi-kursi yang bisa digunakan untuk beristirahat, sayapun memutuskan untuk menginap di sini. Namun, ada suatu hal yang saya lakukan terlebih dahulu, yaitu mandi ilegal di toilet terdekat.
Saya mencari toilet yang model WC jongkok. Setelah meletakkan tas ransel pada sisi tembok belakang WC dan mengeluarkan perlengkapan mandi, saya mulai keramas menggunakan air dari selang bidet dengan air saya usahakan sebisa mungkin semuanya mengalir ke dalam WC, sehingga tidak membasahi lantai toilet. Kemudian, saya cuci muka, dan mandi dengan air dari selang bidet juga. Tidak dipungkiri bahwa semakin banyak air yang mengalir membasahi lantai, walaupun saya sudah seusaha mungkin mengarahkan air masuk ke WC. Baik, kini saya sudah segar kembali dengan baju ganti yang kusediakan terpisah dalam ransel.
"Masyaallah, ada yang mandi," saya mendengar suara seorang wanita mengucap ini.
Tetapi, saat saya keluar dari toilet, tidak ada orang lain, jadi saya tidak tahu apakah tadi yang bergumam adalah petugas cleaning service, atau calon penumpang lainnya. Maaf atas tindakan kampunganku di bandara internasional.
Kemudian, saya beristirahat di salah satu kursi sofa panjang yang cukup nyaman ini. Kemiringan sandarannya tepat untuk saya tidur. Hanya bantal kursi sofa ini kurang nyaman, mungkin karena posisinya kurang pas di saya.
Lokasi Rest Area ini berada di Boarding Lounge Gate 13 Terminal 3, bersampingan dengan coworking space. Rest Area laris manis malam ini, alias penuh terisi semua kursinya.
Karena sudah malam, dan capek, sayapun tidur dengan memeluk tas ranselku yang posisinya dibalik (posisi risleting di dalam/ posisi risleting dalam pelukanku) untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama saya tertidur. Tentu, tidak lupa untuk set alarm agar tidak ketinggalan pesawat Jakarta-Batam besok pagi.
Namun, tidur di ruang terbuka begini, tentu tidak terlalu nyenyak, karena khawatir keamanan barang bawaan, dan adanya kebisingan/ gangguan dari lingkungan sekitar. Karena posisi tempat istirahat ini pas berhadapan dengan travelator (eskalator yang bergerak datar), jadi memang banyak suara langkah kaki dan seretan koper yang lalu lalang. Selain itu, juga ada suara renovasi, suara orang memutar media, dan suara orang bertelepon.Â
Sesekali, saya juga mengamati aktivitas staf bandara yang shift malam, seperti cleaning service, yang maintenance travelator (mengelap pegangan tangan, dan indikator di pojok bawah), serta yang monitoring cctv. Wow, keren, macam-macam petugas bandara dengan tanggung jawab masing-masing.