Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pertama Kali bersama Kereta Api Indonesia

29 Februari 2020   18:55 Diperbarui: 29 Februari 2020   19:25 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah, ini kedua kalinya saya naik kereta api, tetapi kali ini sendirian lho. Tiba di stasiun, saya mengikuti tingkah orang lain saja. Saya melihat banyak orang menuju sebuah mesin yang saya tidak mengerti untuk apa. Sepertinya hampir semua orang menuju ke situ, dan mendapat selembar kertas dari mesin tersebut, jadi sayapun ikut mengantre. Saat tiba giliranku, saya perlahan-lahan mengikuti prosedur petunjuk tersebut, lalu saya memperoleh tiket kereta apiku.

Kali ini, saya sendiri harus memerhatikan ruang tunggu, dan rel ke berapa. Setelah masuk ke dalam kereta api, masih ada selang waktu sebelum keberangkatan, saya sempat merekam video untuk mengekspresikan kegembiraanku naik kereta api dari Bandung ke Jakarta di hari terakhir pada tahun 2016 tersebut. Oh ya, ini sekaligus liburan pertamaku bersama smartphone pertama yang saya beli sepuluh hari yang lalu menggunakan uang hasil kerjaku sendiri.

Walaupun sempat ketiduran selama perjalanan, saya juga berkali-kali memandang ke luar jendela. Kadang melihat kesibukan orang di tengah kota, biasanya saya yang di pinggir jalan (seringnya, di dalam angkot) saat memandang kereta api melintas laju, kini saya di dalam kereta api saat orang-orang lain di jalan sedang dihalangi. Kadang menikmati pemandangan hijau, salah satu yang membuat saya sangat kagum adalah saat melintasi rel layang di tengah hutan belantara. Benar, keren banget, meskipun saya tidak tahu lokasi tepatnya di mana.

Begitu Dekat dengan Kereta Api

Anggap ini bonusnya ya. Karena hidupku yang nomaden, hehehe, lebih tepatnya merantau, saya pernah berpindah-pindah kos, agar berdekatan dengan kampus kuliah, tempat magang, maupun tempat kerja.

Saat nge-kos berdekatan dengan tempat magang di daerah dekat Bandara Husein Sastranegara, ada rel kereta api dekat pemukiman tersebut. Jadi hampir setiap hari, selang beberapa jam bahkan menit, terdengar bunyi alarm palang rel kereta api, yang dilanjutkan dengan suara lindasan roda kereta api pada rel tersebut.

Apalagi saat makan di pedagang pinggir jalan yang hanya berjarak entah berapa meter dari rel kereta api. Kadang pagi saat makan bubur, ataupun malam saat makan kwetiaw goreng, tenda penjual, kursi, meja, dan makanan bergetar dari awal kereta api mendekat hingga selesai melintas.

Setelah lulus kuliah, ada pula trayek rel kereta api dalam perumahan tempat menyewa kamar kos di daerah tempat kerja tersebut. Sebuah kemacetan yang sering saya jumpai ketika bertempat tinggal yang terdapat lintasan rel kereta api, baik saat magang maupun kerja, yaitu semua pengguna transportasi darat lainnya ataupun pejalan kaki harus berhenti bilamana palang rel kereta api sudah dilintangkan. Saya juga beberapa kali perlu tunggu dulu sebentar karena kereta api mau berlalu, kadang saat akan keluar dari atau masuk kembali ke perumahan, sehingga dihasilkanlah foto bersama masinis ini.

Pertama  Kali Berfoto Bersama Masinis, 2016
Pertama  Kali Berfoto Bersama Masinis, 2016
Demikian, kita harus menjadi masyarakat madani ya. Contohnya, mematuhi aturan lalu lintas, menjaga kebersihan, tidak merusak fasilitas umum, dan lain-lain. Kalau ada kisah pengalaman yang menarik, bagikan juga cerita anda ya.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun