Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Satu Kelenteng, Dua Kuil, Dua Pasar Malam, Tiga "Shopping Mall" di Johor

12 Mei 2018   07:03 Diperbarui: 12 Mei 2018   21:21 3496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paradigm Mall, Johor Bahru
Paradigm Mall, Johor Bahru
Lalu, kami melanjutkan wisata cuci mata di Paradigm Mall (Jalan Skudai). Mall 12 lantai ini memang sangat membuat pegal kaki dan mata. Mulai dari awal masuk, dekorasi tahun baru Imlek sudah sangat menggoda untuk berfoto ria. Kemudian, kami menjelajahi setiap lantai Mall yang megah ini.

Setelah itu, kami memesan transportasi online ke pasar malam yang hanya buka setiap Selasa malam, yaitu Pasar Malam Taman Pelangi. Ternyata pasar malam di Johor Bahru memang tidak seramai pasar malam yang diharapkan. Selain itu, kami menemukan ada pedagang yang sama dengan pasar malam hari sebelumnya, dan ada yang berbeda. 

Hal ini dikarenakan pedagang perlu memiliki izin berdagang yang berbeda untuk pasar malam yang berbeda pula, sehingga ada pedagang yang memiliki izin untuk berdagang di banyak pasar malam, dan ada yang hanya tertentu saja. Setelah sedikit berbincang dengan salah satu pedagang pasar malam, ternyata jalan sudah harus dibersihkan jam 10 malam agar tidak mengganggu aktivitas keesokan hari, sehingga para pedagang harus menyudahi penjualan sebelum jam 10 malam.

Selanjutnya karena penelusuran di KSL City Mall pada malam sebelumnya belum cukup memuaskan, maka kami kembali menjelajahi Mall dekat penginapan ini setelah menyudahi Pasar Malam Taman Pelangi yang tidak luas itu. Kemudian, kami berjalan kaki pulang ke penginapan.

Keesokan pagi, kami menaiki transportasi online ke restoran tujuan sarapan, yaitu Restoran Kak Kak Dimsum di Jalan Maju. Namun sangat disayangkan, mungkin karena masih dalam nuansa tahun baru Imlek, maka restoran rekomendasi ini masih tutup. Di sepanjang jalan terdapat banyak kedai kopi lain dengan berbagai pilihan menu sarapan, seperti Bah Kut Teh, dan lainnya.

Claypot Noodles
Claypot Noodles
Karena sudah menyantap Bah Kut Teh pada hari sebelumnya, maka pagi itu kami makan Claypot Noodles yang merupakan makanan khas suku Cantonese (salah satu suku bangsa Cina). 

Mie berkuah dengan pelengkap daging babi, bakso ikan, telur, sayur, dan bawang goreng ini dihargai cukup terjangkau yaitu RM 6. Mie dan kuahnya bercita-rasa khas, dengan claypot (panci tanah liat) menjaga makanan ini tetap hangat dari awal disajikan hingga selesai menyantap. Tetapi, hati-hati jangan tersentuh panci panas saat menikmatinya ya...

Setelah selesai sarapan, kami kembali ke Hotel 187 untuk beres-beres barang. Kemudian kami menuju KSL City Mall untuk menunggu shuttle (bus) gratis ke Puteri Harbour, di mana kami akan turun sebelum pelabuhan kapal untuk menuju ke destinasi wisata terakhir kami, yaitu Hello Kitty Town.

Catatan:

  1. Semua jam yang tertera dalam artikel adalah jam Malaysia (lebih cepat 1 jam daripada Waktu Indonesia Barat (WIB)).
  2. Harga dan kondisi tempat yang dikunjungi adalah sesuai dengan kenyataan pada 19-21 Februari 2018. Bila anda berkunjung ke Johor Bahru dan ternyata kondisinya sudah berbeda, bagikan juga cerita anda ya...
  3. Ini merupakan blog liburan pribadi, yang bukan merupakan travel review yang professional (Doakan semoga kelak menjadi travel blogger berkualitas ya...)
  4. Semoga bermanfaat ya!!! Selamat berliburan!!!

Facebook || Instagram

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun