Tanpa adanya pantangan makan, kami mencari pilihan makanan khas lokal sebagai sarapan kami, yaitu Bah Kut Teh. Ini merupakan masakan daging babi berkuah coklat dengan aroma rempah-rempah tradisional China yang khas.
Berdasarkan pencarian di internet, Soon Soon Heng Bah Kut Teh di Jalan Serigala merupakan salah satu rekomendasi. Tempat makan ini berdekatan dengan KSL City Mall, jadi kami cukup berjalan kaki dari penginapan. Karena hari itu baru merupakan hari ke 5 tahun baru imlek tahun tersebut, sehingga memang masih banyak toko dengan pemilik orang Tionghua yang masih istirahat, termasuk Soon Soon Heng Bah Kut Teh yang belum beroperasi.
Oleh karena itu, kami memesan transportasi online ke Soon Huat Bah Kut Teh di Jalan Sutera yang merupakan rekomendasi karyawan Hotel 187. Pilihan Bah Kut Teh di sini sangat beragam. Pelanggan dapat menambahkan berbagai organ dalam tubuh babi, macam-macam jamur dengan tambahan biaya yang berbeda-beda.Â
Selanjutnya, destinasi wisata pertama yang dikunjungi pada hari tersebut adalah Arulmigu Sri Raja Kaliamman Glass Temple, yang merupakan kuil kaca pertama di dunia. Pengunjung harus melepaskan alas kaki, dan meletakkannya dalam keranjang yang telah disediakan di depan kuil. Lalu, dengan membayar RM 10, semua turis boleh mengambil foto dan video sebanyak-banyaknya dalam kuil agama Hindu yang indah di Jalan Tebrau ini.
Kuil dengan lantai berbahan keramik ini tersusun dari serpihan kaca warna-warni yang mengkilap pada semua sisi dinding, dan langit-langit bangunan.Â
Bila sedikit memandang ke arah atas saat awal memasuki kuil ini, pemandangan pertama yang dapat dilihat adalah patung-patung yang mengisahkan tentang perjalanan hidup seseorang, mulai dari lahir, merangkak, tumbuh dewasa, tua, hingga meninggal dunia. Selain patung--patung dewa agama Hindu, kuil ini juga ditata dengan tokoh-tokoh agama lain (seperti Yesus, Sidharta, dan lainnya). Bagiku, ini merupakan salah satu cerminan ketentraman antar agama.
Dekorasi kelenteng ini didominasi warna merah dan memajangkan berbagai patung dewa yang boleh dipersembahkan doa agar terkabulkan. Selain itu, dekorasi lampion, lonceng, dan lukisan-lukisan dewa pada berbagai sisi dinding kelenteng juga menjadi latar foto yang sangat menarik bagi pengunjung.
Berikutnya, kami memutuskan untuk mengunjungi sebuah Shopping Mall yang berjarak dekat dengan Johor Bahru Old Temple, jadi kami berjalan kaki mengikuti petunjuk peta di aplikasi handphone. Tetapi, di perjalanan kami melihat sebuah kuil yang tidak kalah kerennya sebagai destinasi wisata, yaitu Arulmigu Rajamarimman Devasthanam Johor Bahru, dengan tembok luar kuil yang diduduki oleh ornamen-ornamen singa di atas.
Setelah menjelajahi satu tempat yang sebenarnya tidak termasuk dalam rencana perjalanan, kami meneruskan jalan ke Johor Bahru City Square. Menu makan siang kami hari itu adalah Golden Egg Crunch di KFC dalam Mall tersebut. Restoran waralaba (franchise) multinasional yang juga ada di Indonesia ini memiliki menu yang berbeda dengan di Indonesia. Walaupun menu ini menyerupai Salted Egg Chicken yang ada di Indonesia, tetapi berbeda penyajiannya.Â
Di Indonesia, ayam goreng KFC ini dilumuri saus telur asin, sedangkan di Malaysia, ayam goreng dibumbui dengan bubuk telur asin, cabe, daun kari, dan daun kemangi. Pokoknya, wangi telur asin sama-sama sangat menambah kelezatan ayam goreng dalam kedua menu ini.