Di era digital yang semakin maju, di mana kebanyakan orang memiliki akses internet dalam kehidupan sehari-harinya. Perkembangan teknologi yang terus berkembang ini memungkinkan kita untuk mengakses banyak informasi dan memudahkan kita berkomunikasi dengan orang lain. Perkembangan ini juga membuat banyak pengembang atau developer aplikasi dan website terus membangun dan berinovasi serta meningkatkan platform mereka.
Namun dengan banyaknya aplikasi dan website yang ada, tentu ada permasalahan yang akan muncul, salah satunya adalah keamanan data privasi pribadi dalam aplikasi. Privasi data ini merupakan hak dari seseorang yang memiliki kendali atas data pribadi mereka, termasuk kemampuan untuk memutuskan bagaimana organisasi mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan data mereka (Kosinski & Forrest, 2023). Â Menurut RUU PDP, data pribadi adalah setiap data tentang kehidupan seseorang baik yang teridentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik atau non elektronik.
Oleh karena itu, dalam menggunakan sebuah aplikasi, kita harus memahami kebijakan privasi dari suatu aplikasi ataupun website. Kebijakan privasi ini bertujuan untuk memberikan panduan dan jaminan kepada pengguna mengenai perlindungan data pengguna, kepatuhan hukum, transparansi, dan kepercayaan pengguna terhadap aplikasi atau website tersebut. Untuk itu aritkel ini akan membahas mengenai salah kebijakan privasi dalam suatu aplikasi dengan mengacu pada kode etik ACM.
ACM (Association for Computing Machinery) merupakan sebuah organisasi internasional yang dirancang sebagai pedoman untuk membimbing dan menginspirasi para profesional di bidang komputasi. Kode etik ACM terbagi atas kewajiban moral, tanggung jawab profesional, kepemimpinan oragnisasi dan elemen kepatuhan. Â
Dalam kode etik ACM, perlindungan data pribadi menjadi salah satu prinsip yang harus dilaksanakan. Para profesional harus memahami hak dan bertanggung jawab mengenai pengumpulan dan penggunaan informasi pribadi pengguna aplikasi. Tentunya dalam kode etik ACM, seorang developer harus memahami etika yang akan mempermudah developer dalam mengembangkan aplikasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada. Berikut ini beberapa kode etik ACM yang dapat dilakukan sebagai seorang developer aplikasi atau website.
- Berkontribusi pada Masyarakat dan kesejahtreraan manusia
Prinsip ini bertujuan untuk meminimalisir konsekuensi yang dihasilkan dari komputasi, termasuk kesehatan, keselamatan, keamanan probadi dan privasi.
- Jujur dan dapat dipercaya
Seorang developer harus transparan dalam mengungkapkan semua kemampuan sistem, keterbatasan, dan potensi masalah kepada pihak yang tepat. Para developer haruslah jujur dengan kualifikasi dan keterbatasan kompetensi mereka dalam mengerjakan tugas, serta tidak boleh memalsukan data.
- Menghidari perbuatan menyakiti orang lain
Para developer harus dapat memanimalisir konsekuensi negatif yang dapat membahayakan orang lain. Konsekuensi negatif atau bahaya ini dapat berupa cidera fisik dan mental, penghancuran atau pengungkapan informasi yang salah, dan kerusakan yang tidak dapat dibenarkan atas properti, reputasi, dan lingkungan. Untuk itu developer memiliki kewajiban untuk menguji sistem sesuai standar dan melaporkan tanda-tanda risiko sistem yang dapat mengakibatkan bahaya.
- Bijaksana dan tidak melakukan diskriminasi
Seorang developer harus dapat memahami nilai-nilai kesetaraan, rasa hormat terhadap orang lain, toleransi dan keadilan di setiap prose pengambilan keputusan.
- Menghargai hak cipta
Profesional komputasi harus menghargai pembuat ide, penemuan karya, artefak, dan menghormati hak cipta, paten, rahasia dagang, perjanjian lisensi, dan metode laini untuk melindungi karya pembuatnya.
- Menghargai privasi
Seorang developer harus memahami dan bertanggung jawab tehadap informasi atau data klien. Developer dapat menggunakan sedikit informasi pribadi  dan hanya boleh digunakan dalam tujuan yang sah dan tanpa melanggar hak-hak individu dan kelompok. Selain itu, para developer harus membuat kebijakan dan prosedur yang transparan mengenai data apa yang dikumpulkan dan bagimana data tersebut.
- Hormati kerahasiaan
Software developer harus melindungi kerahasiaan informasi data klien, dagang, strategi bisnis non-publik, informasi keuangan, data penelitian, artikel pra-publikasi, dan aplikasi paten. Kerahasiaan ini dapat dilanggar bila terdapat kasus yang membuat informasi tersebut menjadi bukti pelanggaran hukum, peraturan organisasi, atau kode etik. Dalam hal ini, informasi tersebut hanya dapat diberikan kepada pihak berwenang dan tidak untuk diungkapkan kepada publik.
Dalam hal ini tentu software developer harus dapat memahami secara mendalam mengenai kode etik ACM. Sebagi seorang develop yang tentunya tidak hanya menciptakan aplikasi yang fungsional dan inovatif tetapi juga aman terhadap privasi pengguna. Â Walaupun begitu, tentunya pemahaman pengguna menjadi aspek yang krusial. Pengguna harus mengetahui tentang mengapa data pribadi mereka dikumpulkan dan digunakan. Karena dengan salah mempercayakan aplikasi, data privasi pengguna dapat disalahgunakan. Oleh karena itu, software developer harus memahami hal ini dengan baik agar dapat menjamin perlindungan data dalam aplikasi, serta transparansi dari dari developer kepada pengguna sangat penting untuk membangun kepercayaan.
Daftar Pustaka:
ACM Code of Ethics and Professional Conduct. (2018). Www.Acm.Org. https://www.acm.org/code-of-ethics
BasuMallick, C. (2023). Association for Computing Machinery (ACM): Memberships, Awards, and Resources. Https://Www.Spiceworks.Com/. https://www.spiceworks.com/tech/tech-general/articles/association-for-compute-machinery/
Kosinski, M., & Forrest, A. (2023). Apa itu privasi data? Https://Www.Ibm.Com/. https://www.ibm.com/id-id/topics/data-privacy