MEKANISME KOMUNIKASI SEL SARAF
Sistem saraf adalah serangkaian organ kompleks yang  membentuk sistem  jaringan saraf, Jaringan saraf tersebar ke seluruh tubuh. Sistem informasi  terintegrasi dirancang untuk menerima data, memprosesnya, menentukan respons, dan mengeluarkan perintah kepada organ tubuh untuk melakukan tindakan yang penting untuk keadaan homeostatis. Unit dasar sistem saraf memiliki struktur spesifik yang berbeda dari sel lain di tubuh.
Peran: menerima, mengintegrasikan, dan mengirimkan pesan elektrokimia.
Struktur: dendrit, badan sel (soma), neurit (akson).
JENIS NEURON/SEL SARAF BERDASARKAN FUNGSI
1. SENSORIK/AFEREN: Reseptor mendeteksi perubahan dalam tubuh dan lingkungan eksternal, informasi ini dikirim ke otak atau sumsum tulang belakang.
2. MOTORIK/EFEREN: Mengirim sinyal ke otot dan sel kelenjar, organ yang melakukan respon disebut reseptor.
3. INTERNEURON/ NEURON PENYAMBUNG: Terletak diantara jalur sensorik & motorik di SSP, 90% dari neuron kita adalah interneuron. Memproses, menyimpan & mengambil informasi.
JENIS -- JENIS NEURONÂ
A. Neuron Unipolar: memiliki satu kaki di soma dan berkembang menjadi neuron bipolar dengan dua kaki.
B. Neuron Bipolar: memiliki dua kaki (terletak di retina, mukosa penciuman, telinga bagian dalam, dan pengecap).
C. Neuron Multipolar: memiliki satu kaki panjang dan banyak kaki pendek. Sel somatik terletak di materi abu-abu pada kedua lengan sistem saraf tulang belakang.
BAGAIMANA MEKANISME KOMUNIKASI SEL SARAF?
Neuron berkomunikasi satu sama lain, mengirimkan informasi ke seluruh tubuh dan mengontrol seluruh pikiran dan tindakan. Sinyal kimia dan listrik digunakan neuron untuk berkomunikasi satu sama lain, sinyal listrik yang bergerak cepat ke neuron adalah cara pesan dimulai.
Ini adalah sinyal yang disebut sebagai potensi aksi, pesan memerlukan bantuan untuk dapat disampaikan ketika mereka mencapai jarak antara dua neuron, informasi diubah dari potensial aksi menjadi pesan kimia yang melintasi celah yang disebut sinapsis.Â
Pelepasan pembawa pesan kimia dapat memicu potensial aksi pada neuron, disisi lain sinapsis meneruskaan pesan atau menenangkan pesan berulang kali. Aktivitas sinapsis menjadi lebih kuat yang membuat lebih mungkin untuk pesan berikutnya disampaikan.
Ini adalah cara neuron menyampaikan pesan penting dan mengabaikan yang lain, cara otak kita belajaar dan menyesuaikan diri dengan dunia yang selalu berubah.Â
Zhifa Putri Anandita, Prodi S1 Farmasi Universitas BinawanÂ
Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia: Apriani Riyanti S. Pd., M. PdÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H