Mohon tunggu...
Zhevhy Gallery
Zhevhy Gallery Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menyukai dunia literasi, pendidikan dan seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Pembelajaran Bahasa Inggris

9 Desember 2022   19:14 Diperbarui: 9 Desember 2022   19:41 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diagram Hasil Belajar Siswa

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi: SMK Muhammadiyah 6 Karanganyar

Lingkup Pendidikan: Sekolah Menengah Kejuruan
Tujuan yang ingin dicapai: 

Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai di akhir pelajaran adalah agar siswa dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan memahami teks Bahasa Inggris melalui Index Card Match Strategy.
Penulis:  Sevian Tri Prasetyaningrum, S.Pd

Tanggal : 14 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Adapun kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu:

1.Dampak kebijakan proses pembelajaran yang terhambat selama masa pandemi Covid 19  kurang lebih dua tahun menyebabkan keterampilan peserta didik cenderung menurun, seperti membaca, menyimak, berbicara, dan menulis sehingga perkembangan belajar peserta didik lepas dari kontrol pendidik.

2.Proses pembelajaran dengan pola pemberian modul dari guru yang meminta peserta didik mempelajari modul secara mandiri menyebabkan peserta didik enggan untuk membuka modul ataupun memahami sendiri.

3.Kebiasaan peserta didik dalam membaca sangat kurang.

4.Peserta didik sulit membedakan jenis teks dan memahami teks, seperti menentukan ide pokok, simpulan, serta menganalisis informasi yang ada di dalam teks Bahasa Inggris. Hasil evaluasi peserta didik pada materi ini belum mencapai nilai KKM. Hal ini tentu menjadi hambatan belajar bagi peserta didik.

5.Pendidik hanya menggunakan model pembelajaran konvensional, seperti penugasan tanpa adanya bimbingan maupun monitoring oleh pendidik. Model pembelajaran yang demikian menyebabkan proses belajar menjadi kurang efektif dan peserta didik menjadi kurang bersemangat. Di samping itu juga media pembelajaran yang kurang bervariasi.

6.Pendidik kurang optimal dalam memanfaatkan media pembelajaran berbasis IT. Tentu menjadi seorang guru harus dapat mengemas pembelajaran dengan menarik melalui penggunaan media pembelajaran berbasis IT.

Praktik pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL) sangat penting untuk dibagikan karena model pembelajaran ini jarang diterapkan di sekolah kami SMK Muhammadiyah 6 Karanganyar oleh pendidik karena kurangnya pengetahuan untuk menerapkan berbagai jenis model pembelajaran. Maka melalui praktik ini penulis berharap penyelenggaraan pembelajaran di sekolah bisa semakin baik dan efektif. Praktik pembelajaran ini juga diharapkan dapat membangkitkan motivasi diri sendiri dan menjadi bahan referensi bagi pendidik lain dalam mengembangkan kompetensi sebagai pendidik seutuhnya. Di samping itu, kemampuan peserta didik, tidak hanya pada materi membaca dan memahami teks, tetapi pada pembelajaran lainnya pun diharapkan dapat meningkat dan mencapai tujuan pembelajaran.

 Penulis sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam praktik pembelajaran ini. Adapun peran dan tanggung jawab pendidik dalam pembelajaran ini yaitu menjadi fasilitator dalam pembelajaran, menerapkan model pembelajaran yang inovatif, mendorong serta memotivasi peserta didik dalam belajar melalui penerapan media dan metode pembelajaran yang menarik dan bervariasi.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Dalam penerapan praktik ini, banyak tantangan yang dihadapi baik dalam proses pembelajaran maupun dalam persiapan pengelolaan alat dan media. Adapun tantangan yang terjadi dalam proses penerapan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1.Peserta didik belum memahami kegiatan yang harus dilakukan dalam mengikuti proses pembelajaran.

2.Beberapa peserta didik tidak aktif terlibat dalam pembelajaran dan hanya fokus pada penyelesaian tugas serta cenderung menyimak dalam diskusi kelompok.

3.Waktu penyelesaian LKPD dari setiap kelompok berbeda-beda sehingga tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

4.Pemantauan peserta didik di setiap kelompok masih kurang karena jumlah anggota yang banyak.

5.Sarana IT sebagai penunjang pembelajaran yang dimiliki sekolah masih kurang.

Ditinjau dari tantangan tersebut bahwa tantangan yang dihadapi tidaklah lepas dari tiga aspek yaitu pertama berasal dari kompetensi guru yang harus ditingkatkan untuk menghadapi setiap hal dalam praktik pembelajaran, kedua dari motivasi belajar peserta didik yang harus lebih didukung, serta dari sarana IT di sekolah harus dapat menunjang pembelajaran berbasis TPACK demi pembelajaran yang maju.

Persiapan dan pelaksanaan praktik ini tentu memerlukan keterlibatan dari banyak pihak. Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini sebagai berikut:

1.Kepala Sekolah

Penulis berkonsultasi terlebih dahulu dengan kepala sekolah sebelum melaksanakan praktik ini. Tentu kepala sekolah mendukung baik dalam pelaksanaan praktik.

2.Rekan Guru

Penulis berdiskusi dengan rekan guru dalam pelaksanaan praktik terlebih dahulu untuk mendapatkan masukan dan saran.

3.Rekan Sejawat

Penulis meminta bantuan teknis pada rekan sejawat dalam kegiatan parktik ini.

4.Peserta Didik

Peserta didik kelas XI di SMK Muhammadiyah 6 Karanganyar berperan penting dari pelaksanaan praktik ini. Penulis mengkondisikan peserta didik agar proses praktik ini dapat berjalan dengan optimal dan baik.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Model Problem Based Learning (PBL) ini dipilih karena sesuai dengan kurikulum 2013 dan karakteristik peserta didik. Selain model PBL, pendidik menggunakan media yang menarik berupa video, gambar, Interactive PPT Games, dan Jamboard yang berhubungan dengan pembelajaran ini, sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran praktis, aktif, kreatif dan menyenangkan serta peserta didik tertarik dengan variasi pembelajaran yang baru.

Di model Problem Based Learning (PBL), penulis juga menerapkan Index Card Match Strategy sebagai solusi dari penyelesaian masalah pembelajaran dalam kemampuan dan memahami teks. Sa’diyah, A (2019) mengemukakan bahwa Index Card Match Strategy mempunyai manfaat meliputi siswa lebih aktif karena guru hanya menjadi fasilitator, ketika siswa menemukan dan mencocokkan kartu pertanyaan dan jawaban secara otomatis itu membuat mereka akan melakukan dengan sungguh-sungguh dan membangun hubungan komunikasi dengan siswa lain. Hal ini mendorong penulis untuk melaksanakan aksi menggunakan Index Card Match Strategy di kelas.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah sebagai berikut;

1.Pembuatan RPP dengan model pembelajaran inovatif yaitu Problem Based Learning (PBL) dengan startegi pembelajaran “Index Card Match Strategy” untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan memahami teks. RPP disusun dengan menggunakan Scientific Approach berbasis TPACK, memuat sintaks Problem Based Learning (PBL) dan menerapkan Index Card Match Strategy.

Adapun sintaks PBL dengan penerapan Index  Card Match Strategy meliputi:

a.Orientasi Peserta Didik pada Masalah

Peserta didik diberi stimulus untuk memusatkan perhatian pada video dan gambar yang disediakan oleh pendidik. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan pengetahuan peserta didik sebelumnya. Peserta didik dengan bimbingan guru mengidentifikasi contoh teks melalui Interactive PPT Games.

b.Mengorganisasi Peserta Didik

Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok terdiri dari (4-5 orang) menggunakan “Index Card-Classification” secara acak.

c.Membimbing Penyelidikan

Peserta didik diberikan perlengkapan Index Card Match di setiap kelompok lalu setiap kelompok melakukan kegiatan membaca, mengidentifikasi, menangkap makna dan informasi di dalam teks. Setelah itu, peserta didik diberikan waktu untk berdiskusi mencocokkan kartu dengan tepat dan menuangkannya ke dalam jamboard. Pendidik memberikan arahan dan monitoring.

d.Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya

Peserta didik menampilkan hasil pekerjaan dengan percaya diri dan kelompok lain memberikan tanggapan. Peserta didik mendapatkan apresiasi dari pendidik atas kinerja dan kerjasama peserta didik.  

e.Menganalisis dan Mengevaluasi Proses

Peserta didik mendapatkan penguatan dari pendidik. Kemudian pendidik memberikan evaluasi dan refleksi hasil yang telah dikerjakan peserta didik. Pendidik dan peserta didik menyimpulkan tentang poin penting dalam kegiatan pembelajaran.

2.Peserta didik belum memahami kegiatan yang harus dilakukan dalam mengikuti proses pembelajaran, sebaiknya saya memberikan instruksi yang jelas dan membimbing peserta didik agar dapat diikuti oleh semua siswa.

3.Beberapa peserta didik tidak aktif terlibat dalam pembelajaran dan hanya fokus pada penyelesaian tugas serta cenderung menyimak dalam diskusi kelompok, sebaiknya saya memberi arahan peserta didik untuk membagi tugas yang merata dari setiap anggota kelompok dan menstimulasi peserta didik agar lebih aktif dalam berdiskusi.

4.Waktu penyelesaian LKPD dari setiap kelompok berbeda-beda sehingga tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, sebaiknya saya membimbing peserta setiap kelompok agar dapat menyelesaikan tepat waktu dengan tahap-tahap yang lebih sistematis dan efektif.

5.Pemantauan peserta didik di setiap kelompok masih kurang karena jumlah anggota yang banyak, sebaiknya saya memantau setiap kelompok dengan berkeliling dan memantau keaktifan dari setiap anggota kelompok dengan tugas masing-masing.

6.Sarana IT sebagai penunjang pembelajaran yang dimiliki sekolah masih kurang, sebaiknya saya memberikan masukan ke pihak sekolah dan untuk mengantisipasinya dengan menggunakan sarana IT dimiliki sendiri agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik berbasis TPACK sehingga peserta didik tertarik dan bersungguh-sungguh mengikuti pembelajaran di kelas.

Sumber daya yang penulis gunakan selama melaksanakan aksi ini seperti media dan materi adalah sebagai berikut:

1.Index Card Match

Perlengkapan kartu soal dan kartu jawaban.

2.Video Youtube tentang “Rabbits” 

Video Pembelajaran
Video Pembelajaran

3.Gambar – gambar berkaitan dengan hewan 

4.Contoh – contoh teks report yang diambil dari buku teks 

5.Jamboard

Jamboard
Jamboard

 

6.Interactive PPT Games 

4-jpg-6393292bc3bdbf2b6e31e792.jpg
4-jpg-6393292bc3bdbf2b6e31e792.jpg
Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Adapun dampak dari aksi yang dilakukan sebagai berikut:

1.Meningkatkan motivasi peserta didik melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

2.Meningkatnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran membaca dan memahami teks.

3.Meningkatkan keaktifan, kepercayaan diri, kerjasama, keberanian, dan kekompakan peserta didik dalam kerja kelompok dan mempresentasikan hasil diskusi dengan penuh tanggung jawab.

4.Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam menganalisis informasi teks dan menyampaikan diskusi serta memberikan tanggapan dalam diskusi.

5.Memotivasi peserta didik untuk lebih aktif berkomunikasi dalam Bahasa Inggris.

Hasil refleksi bersama rekan sejawat sebelum diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah peserta didik sebanyak 50% hasil evaluasinya belum tuntas. Kemudian setelah proses pembelajaran dan evaluasi, hasil belajar peserta didik dengan menerapkan PBL menjadi 85% tuntas, sehingga dapat disimpulkan proses pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Rubrik penilaian hasil belajar yaitu:

a.Hasil LKPD kelompok dengan penerapan Index Card Match Strategy.

Kelompok 1   75

Kelompok 2   80

Kelompok 3   90

Kelompok 4   85

b.Hasil Evaluasi Akhir menjawab pertanyaan berdasarkan teks report. Sebelum aksi dilakukan, hasil evaluasi akhir pembelajaran belum mencapai KKM 70. Setelah aksi dilakukan, rata-rata nilai evaluasi akhir mencapai KKM, yaitu 70.

Diagram Hasil Belajar Siswa
Diagram Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan refleksi maupun wawancara yang dilakukan kepada peserta didik, penulis mendapatkan respons yang baik dari aksi yang telah dilakukan. Berikut beberapa testimoni peserta didik;

“Saya tertarik dengan cara pembelajaran tersebut Bu, karena kami dapat belajar membaca dan fokus memahami teks dengan cara baru yaitu mencocokkan kartu pertanyaan dan jawaban”. (ANM)

“Saya senang, Bu karena saya bisa percaya diri saat mempresentasikan di depan kelas”. (VAO)

Peserta didik menjadi lebih fokus belajar karena tahapan dan tujuan pembelajaran jelas serta bekerja dalam kelompok dapat membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik.

Hasil belajar siswa setelah pelaksanaan aksi menggunakan Index Card Match Stratgey dinilai berhasil juga sejalan dengan pendapat Jayanti (2020) dalam penelitiannya bahwa Index Card Match Strategy memberikan dampak positif untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa dimana  dengan menggunakan strategi ini, siswa lebih aktif, fokus dan lebih tertarik dengan kelas Bahasa Inggris.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan tentunya tidaklah lepas dari persiapan yang matang. Adapun faktor-faktor keberhasilan dari startegi yang dilakukan adalah sebagai berikut;

1.Penyusunan RPP dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan scientifik berbasis TPACK memuat Index Card Match Strategy. Melalui penyusunan RPP tersebut membuat pembelajaran menjadi terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya sintaks PBL membantu kegiatan pembelajaran lebih dapat fokus pada materi.

2.Penyusunan bahan ajar dengan pemilihan materi dibuat dengan lengkap dan sesuai dengan pembelajaran Bahasa Inggris sehingga membuat peserta didik lebih mudah mengikuti dan memahami.

3.Penggunaan Media berbasis teknologi yang menunjang kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris lebih menarik.

4.Penggunaan LKPD yang disusun berdasarkan sintaks PBL agar peserta didik lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi efektif.

5.Penilaian pembelajaran disusun dengan instrumen dan teknik penilaian menunjang pendidik untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.

Keseluruhan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dalam aksi ini sudah berjalan dengan baik namun tidak lepas dari kendala yang penulis temui selama proses pembelajaran berlangsung. Kendala tersebut meliputi peserta didik belum memahami tahapan kegiatan selama proses pembelajaran dan beberapa peserta didik harus distimulasi terlebih dahulu agar mereka dapat menjawab pertanyaan dari pendidik.

Pada dasarnya pembelajaran yang efektif dan berhasil adalah diperoleh dari persiapan yang baik. Persiapan tersebut meliputi kesiapan pendidik, peserta didik, perangkat pembelajaran, dan lingkungan sekitar. Pendidik yang memiliki peran utama dalam proses pembelajaran haruslah mampu mempersiapkan dan mengemas pembelajaran Bahasa Inggris yang kreatif, inovatif, efektif, terarah, dan bermakna demi membantu peserta didik mereka menjadi pembelajar yang baik.

Referensi

Jayanti, F.,Aunurrahman, Sari, D.S. (2020). The Effectiveness of Index Card Match Strategy to Teach Students’ Reading Comprehension. JELTE: Journal of English Language Teaching and Education. Vol. 1 No. 1 2020 E-ISSN: ISSN: 2746-5012.

Sa’diyah, A. (2019). The Effectiveness of Using Index Card Match (ICM) Strategy on Students Reading Comprehension in Recount Text. State Islamic Institute of Kediri. http://etheses.iainkediri.ac.id/id/eprint/2535

https://www.youtube.com/watch?v=2ixspJ-SnMk

https://www.sekolahbahasainggris.co.id/contoh-report-text/

https://tekhnologic.wordpress.com/2016/12/27/10-powerpoint-games/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun