Mohon tunggu...
Tabua Nusa
Tabua Nusa Mohon Tunggu... -

Sosiologi teknologi- Sosio-teknis-STS review

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Kenaikan BBM, Demo Anarkis dan Kampanye Negatif

29 Maret 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:17 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1333047116855994511

[caption id="attachment_179129" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Ini sebuah pernyataan saudara kita dari PAPUA sana yg bisa membuka mindset kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, "Kami masyarakat PAPUA SETUJU kenaikan harga BBM. Rp 6500 / liter pun tak jadi masalah yang penting POM bensin jangan kosong. Toh kami terbiasa membeli bensin eceran yang harganya 18.000 lebih.Hingga kalau kekosongan kami bisa beli bensin hingga 70.000 per liter.Jadi kalian masyarakat jawa. Sebelum demo bbm naik. Coba pikirkan nasib kami yang tinggal di daerah. Minyak kami kalian SEDOT untuk supply ke Pulau jawa, sedangkan kami kekosongan. Beberapa hari menjelang rencana kenaikan BBM (bahan bakar minyak) yg direncanakan pemerintahan SBY, demonstrasi sebagai penolakan berlangsung di mana-mana. tidak saja demonstrasi yang sering kali berakhir ricuh, perang kampanye melalui dunia maya sangat kencang. pesan diatas merupakan salah satu pesan yang didapatkan penulis melalui BBM (blackberry massanger). Pesan tersebut  cukup sistematis dan sangat efektif bila dilihat dari persebaran pesan tersebut. asumsi ini terlihat dari bagaimana pesan tersebut saya dapatkan dari beberapa teman yang "awam politik". pesan tersebut kemudian bisa kita baca sebagai sebuah kampanye negatif terhadap aksi menolak kenaikan BBM yang merugikan rakyat Indonesia. Aksi yang Anarkis Banyaknya aksi yang berujung anarkis beberapa waktu terakhir,  perlu mendapat catatan tersendiri. tetapi catatan kaki tersebut tidak sertamerta membalikkan keadaan bahwa upaya pemerintah yang menaikkan harga BBM merupakan kebenaran yang harus diamini rakyat Indonesia kendati menyusahkan mereka. aksi anarkis merupakan salah satu strategi aksi yang marak dipergunakan pada pra reformasi 1998 untuk menunjukkan, kekuasaan semena-mena terhadap rakyatnya sendiri. pada zaman tersebut, strategi ini sangat efektif dalam hal menarik simpati massa rakyat. aksi anarkis beberapa tahun ini bisa saja menunjukkan beberapa hal. pertama, ada kelompok gerakan mahasiswa yang memiliki garis geneologi dengan gerakan pra reformasi masih memilih cara ini sebagai upaya agar isu yang diusung dimuat oleh media dan sampai pada massa rakyat. kedua, ada kelompok gerakan yang menggunakan bentrokan untuk menunjukan eksistensi kelompoknya untuk berbagai kepentingan. ketiga, ada provokasi dari pihak lain yang berkepentingan agar aksi yang sedang dilakukan segera bubar. biasanya ini dilakukan oleh aparat intelijen yang membaur dalam massa aksi. gambaran ini paling tidak bisa memberikan pemahaman bahwa menempatkan aksi anarkis sebagai kesalahan mutlak dari mahasiswa maupun pemuda yang melakukan kritik terhadap kebijakan negara yang menyengsarakan rakyat tidaklah selalu tepat. kita bisa melihat bagaimana besarnya sikap masa bodoh yang ditunjukkan pemerintah terhadap aspirasi yang disampaikan melalui aksi demonstrasi. pilihan bentrok bisa meningkatkan eskalasi isu yang diusung agar pemerintah sadar bahwa yang dilakukannya tidak disetujui oleh masyarakat. gerakan mahasiswa dan pemuda sebagai kelompok yang kritis merupakan kebutuhan yang tidak bisa dileaskan dalam masyarakat demokratis. gerakan merupakan isntrumen untuk memperjuangkan idelaisme atas kehidupan berbangsa dan bernegara. cara boleh saja dikritik, tetapi tidak sertamerta menghilangkan substansi dari persoalan yang diangkat. Kampanye Negatif dan Kebohongan Pemerintah Pesan di awal tulisan bisa kita baca sebagai sebuah kampanye negatif yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk mendiskreditkan sekian aksi menolak kenaikan BBM. apa yang dituliskan dalam pesan yang mengatasnamakan masyarajat dari pulau-pulau diluar jawa tidaklah senantiasa seperti itu. kelangkaan BBM memang pernah terjadi, tetapi biasanya terjadi disaat-saat tertentu. biasanya menjelang kenaikan BBM. kelangkaan BBM bisa juga merupakan upaya untuk menggolkan kebijakan menaikan harga BBM.

argumentasi pemerintah terkait dengan defisitnya anggaran negara karena harus mengsubsidi BBM baru-baru ini dipatahkan oleh Kwik Kian Gie dalam serangkaian data yang menunjukkan bahwa argumentasi pemerintah tersebut tidak tepat (baca: http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/). menurut artikel tersebut, pemerintah melakukan kebohongan besar kepada publik terkait dengan defisit anggaran dan subsidi ke pertamina. pemerintah malah memiliki keuntungan dari pembelian minyak pertamina kepada pemerintah sebesar Rp. 224,569 trilyun, yang bila dikurangi dengan devisit yang dialami oleh pertamina sebesarRp. 126,63 trilyun maka ada surplus Rp. 97,939 trilyun.  menurut Kwik, data ini tidak ditampilkan oleh pemerintah.

menanggapi berbagai isu kita perlu bijak dalam melakukan penilaian. walau perkembangannya kemudian tidak terlepas dari proses dan manuver politik, sebagai rakyat setidaknya kita paham apa yang menjadi persoalan kita. salam Indonesia satu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun