Mohon tunggu...
Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penikmat dunia literasi yang ada di dunia ini. Buku dan internet merupakan hal yang wajib selalu ada selain makanan :D

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ucapan Selamat Hari Habitat Dunia 2015 dari Ruang Publik Bandung

30 September 2015   21:36 Diperbarui: 30 September 2015   22:10 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruang publik di Bandung pun tidak hanya terdapat di pusat kota dan tidak melulu berbentuk taman saja. Saat ini kita bisa melihat Alun-Alun Ujungberung yang begitu indah dipandang, tempat ini berada di Bandung timur yang selama ini terkesan terlupakan. Ini sebagai bentuk bahwa ruang publik harus tersebar dan berada di dekat masyarakatnya, hingga mudah dalam hal aksesnya. Lalu ada jalur pedestrian yang dulunya adalah jalan yang ramai akan lalu lalang kendaraan, yaitu jalan Dalem Kaum dan jalan Cikapundung Timur. Dan ruang publik yang saat ini sedang dibangun adalah Amfiteater di bantaran Sungai Cikapundung jalan Siliwangi. Sebuah waterfront yang berbentuk setengah lingkaran dengan desain berundak-undak diperuntukkan sebagai tempat pergelaran seni dengan latar belakang aliran sungai Cikapundung.

[caption caption="Jalan Dalem Kaum yang kini menjadi jalur pedestrian dan tempat bersantai warga - dok : pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Amfiteater, Ruang Publik yang sedang dibangun di bantaran sungai Cikapundung - dok : pribadi"]

[/caption]

[caption caption="Alun-Alun Ujungberung - dok : pribadi"]

[/caption]

Secara keseluruhan perkembangan ruang publik di Bandung sudah sangat baik, namun bukan berarti sempurna. Karena masih ada hal lain yang belum sepenuhnya diperhatikan. Ruang publik di Bandung umumnya masih belum memiliki fasilitas bagi kaum disabilitas. Contohnya saja di trotoar sepanjang jalan Asia Afrika yang secara desain sangat indah dan bersih tapi tidak ada garis keramik kuning bergerigi sebagai penunjuk jalan bagi kaum disabilitas. Lalu di beberapa taman atau Alun-Alun yang memiliki tangga atau undakan untuk berpijak, belum ada landaian bidang miring yang memudahkan kaum disabilitas mengaksesnya. Bukankah ruang publik itu ruang yang bisa diakses oleh siapa saja dengan berbagai kondisi fisik manusia?

[caption caption="Trotoar Jalan Asia Afrika, ruang publik favorit tapi belum ramah bagi kaum disabilitas - dok : pribadi"]

[/caption]

Salah satu upaya demi kemajuan Indonesia adalah dengan melakukannya secara bersama-sama. Dan kolaborasi bisa tercipta dari adanya ruang-ruang publik yang tersebar di setiap daerah. Ruang publik bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja, tapi juga kita sebagai penggunanya. Kita bisa melakukan berbagai aktivitas di ruang publik selama itu positif dan tetap menjaga kebersihan dan kenyamanannya. Bandung sudah melakukan banyak hal untuk penyediaan ruang publik. Namun saya merasa, masih ada daerah-daerah yang belum menyediakan dan memperlakukan ruang publik sebagaimana mestinya. Bandung patut berbangga dengan aneka macam ruang publiknya, namun sungguh itu bukan untuk berkompetisi siapa yang paling dulu, siapa yang paling hebat. Tapi Bandung mengajak kota dan kabupaten di Indonesia untuk bersama-sama menyediakan ruang publik yang bermanfaat untuk masyarakat. Hingga nanti terwujudlah Indonesia dengan penduduknya yang bahagia dan bisa maju bersama demi kelangsungan hidup manusia di bumi ini.

Selamat Memperingati Hari Habitat Dunia 2015 dari Ruang Publik Bandung!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun