Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) 07 Umsida tahun 2024 yang tergabung dalam Divisi Ekonomi dan UMKM menunjukkan inisiatif mereka dengan mengolah limbah kulit kopi menjadi produk briket di Desa Jatiarjo. Desa Jatiarjo terletak di Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang dikenal sebagai daerah penghasil kopi. Pengusaha kopi di Desa Jatiarjo menjadi sumber bahan baku limbah kulit kopi yang digunakan mahasiswa KKN-P 07 Umsida. Empat mahasiswa yang bergerak dalam divisi tersebut yaitu Dhea Wulan Arianti, Zhely Varesha Audiva, Fatimatuz Zahro, dan Rahma Nurlaila.
Melalui kegiatan KKN-P yang mereka ikuti, mahasiswa ini memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan tentang kewirausahaan. Tantangan besar untuk membuat suatu produk dengan memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi satu pengalaman yang sangat berharga bagi mereka, kreativitas dan inovasi dapat tersalurkan melalui produk briket dari limbah kulit kopi.
Menurut Dhea Wulan Arianti, mahasiswa KKN-P 07 Umsida yang juga menjabat sebagai sekretaris, ide awal untuk menjadikan limbah kulit kopi menjadi briket tidak terlepas dari kenyataan lingkungan bahwa kulit kopi cukup banyak dijumpai. "Kami mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan membuat inovasi, sehingga dapat dimanfaatkan dalam menghasilkan briket yang dapat difungsikan sebagai alternatif bahan bakar pengganti kayu," jelas Dhea.
Dalam proses pembuatan briket bakar dari limbah kulit kopi, mahasiswa KKN-P 07 Umsida tersebut menggunakan bahan-bahan alami seperti tepung tapioka dan air sebagai bahan perekat. Setidaknya ada lima langkah kerja yang dilakukan mulai dari menyangrai kulit kopi, membuat adonan, mencetak, menjemur briket hingga proses pengemasan.
Selain dapat mengurangi sampah lingkungan, briket yang dihasilkan juga memiliki beberapa keunggulan lain untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan, di antaranya adalah memiliki nilai kalor yang tinggi sehingga cocok digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu, hemat kantong karena harga yang terjangkau, tidak terlalu banyak mengeluarkan asap ketika dibakar, dan dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat.
Rahma Nurlaila, salah satu mahasiswa dari KKN-P 07 Umsida yang juga menjabat sebagai Ketua Koordinator Divisi Ekonomi dan UMKM, sangat bersemangat dengan program tersebut dan yakin bahwa pemanfaatan limbah kulit kopi dapat menjadikan peluang bisnis dan bekal bagi pemberdayaan masyarakat di Desa Jatiarjo. "Saya sangat bangga dapat berpartisipasi dalam program KKN-P ini, program kerja ini sekaligus sebagai wadah bagi saya untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan saya di bidang kewirausahaan," tambahnya.
Selain sukses dalam menghasilkan produk briket yang memanfaatkan limbah kulit kopi, kegiatan KKN-P tersebut juga turut mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya manajemen lingkungan. Di akhir program KKN-P, para mahasiswa memberikan pengenalan produk hasil olahan briket mereka kepada masyarakat di Desa Jatiarjo melalui sosialisasi dengan pengusaha kopi, karang taruna, serta BUMDES.
Pada akhirnya, kegiatan KKN-P 07 Umsida di Desa Jatiarjo ini dapat dijadikan contoh bagi mahasiswa lain yang ingin memiliki kontribusi nyata dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang baik. Ini bukti peran serta mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah lingkungan dan menghasilkan produk olahan limbah dengan nilai ekonomi yang dapat menciptakan peluang tambahan bagi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H