Mohon tunggu...
Zheerlin LarantikaDjati
Zheerlin LarantikaDjati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Multimedia, Jantung Jurnalisme Indonesia di Masa Depan

23 Oktober 2023   02:42 Diperbarui: 23 Oktober 2023   02:44 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Leverage edu)

Mendengar kata jurnalistik, pikiran kita langsung terarah pada sebuah berita. Berita mampu menambah wawasan kita terkait fenomena hangat yang sedang terjadi. Berkembangnya teknologi membawa pengaruh besar terhadap dunia jurnalisme.

Jurnalisme model lama menerapkan model pemberitaan linear, yaitu proses pengumpulan data, penyuntingan berita, dan distribusi (Marconi, 2020, h. 30). Karena pemberitaannya yang satu arah, audiens di sini masih tergolong pasif. 

Di masa depan, model pemberitaan linear mulai ditinggalkan karena interaktivitas audiens. Oleh karena itu, di masa depan, konten multimedia bisa saja menjadi hal yang masif. 

Bernard Shaw (dalam Widodo, 2020, h. 56-57) menyatakan bahwa terdapat 3 tren utama pemberitaan jurnalisme di masa depan, yaitu:

  1. Real Time Web : Konten real time, di mana berita atau informasi terbaru disampaikan dengan segera kepada audiens. Dahulu berita dimaknai sebagai peristiwa yang telah terjadi. Berbeda dengan jurnalisme di masa depan, di mana berita dituntut menjadi informasi mengenai peristiwa yang baru saja terjadi atau sedang terjadi.

  2. Big Data : Jurnalis di masa depan akan semakin mudah dalam memperoleh informasi dan data yang kuat serta akurat. Big Data yang dimaksud di sini adalah istilah yang merujuk pada keberagaman dan besarnya data yang diperoleh dari berbagai sumber.
  3. Intelligent Device : Mengacu pada perangkat pintar sebagai alat komunikasi seperti gadget dan smartphone. Perangkat pintar ini memungkinkan audiens berkomunikasi tak hanya secara lisan, melainkan juga tulisan dalam jumlah yang besar yang kemudian dapat membentuk big data.

Menurut Widodo (2020, h. 62) perkembangan teknologi menjadi tuntutan jurnalis untuk semakin profesional. Pengembangan skill baru bagi jurnalis merupakan salah satu cara untuk bertahan pada industri media di masa depan. 

Model pemberitaan yang semula linear, kini menjadi non-linear. Distribusi konten berita akan semakin cepat. Kini berita dapat disebarkan secara cepat dan multiplatform. Audiens saat ini menjadi semakin mudah mengakses berita dimana saja dan kapan saja. 

Agar mampu terus berkembang, jurnalis perlu bersikap proaktif dan kreatif. Multimedia bisa menjadi kunci jurnalis untuk mengemas konten supaya kreatif dan menarik. 

Apa itu Jurnalisme Multimedia?

Multimedia berarti banyak media. Media biasanya terdiri dari audio, video, foto, teks, dan sebagainya. Disebut multimedia karena mencakup beberapa jenis media dalam satu platform. 

Internet bagi dunia jurnalisme menjadi kekuatan untuk bergerak semakin ke depan. Internet bukan mematikan jurnalisme, namun justru menyempurnakannya. Penyempurnaan antara internet dan jurnalisme, salah satunya menghasilkan jurnalisme multimedia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun