Mohon tunggu...
Zheerlin LarantikaDjati
Zheerlin LarantikaDjati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Film Loetoeng Kasaroeng, Tonggak Sejarah Perfilman Indonesia

17 September 2023   17:23 Diperbarui: 17 September 2023   18:01 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : National Geographic Indonesia)

Pada awalnya, semua pemeran tampil tanpa panduan, sehingga hasilnya mengecewakan. Kartabrata muncul untuk memberikan instruksi kepada pemeran. Selain itu, para pemeran dianjurkan untuk berlatih sebelum memerankan adegan. Ketekunan terlihat dalam diri pemain ketika adegan di gua dan tebing dilakukan (National Geographic Indonesia). 

Film karya dua sutradara asal Belanda ini masih dipengaruhi oleh gaya dan nuansa Belanda. Meskipun demikian, film ini menunjukkan perkembangan awal dari identitas perfilman Indonesia. 

Perilisan Film Loetoeng Kasaroeng

Film berdurasi 60 menit ini dipublikasikan pada 31 Desember 1926-6 Januari 1927. Bioskop Majestic, Bandung menjadi bioskop tempat penayangan perdana film ini. 

Film Loetoeng Kasaroeng (1926) diadaptasi dari cerita rakyat Sunda. Film pertama Indonesia ini mengisahkan tentang diturunkannya Sanghyang Gumida dari khayangan ke bumi dalam wujud seekor lutung. Mengisahkan tentang perjalanan lutung yang tersesat di bumi, sang lutung akhirnya bertemu dengan seorang Puteri Purbasari Ayuwangi. 

Sang Puteri diusir dari istana akibat kebencian dari Puteri Purbarang. Akhirnya sang lutung dan Puteri Purbasari saling mencintai. Meskipun mulanya tampang sang lutung terlihat buruk rupa, akhirnya sang lutung menjadi pangeran tampan dan menikahi Puteri Purbasari. Sang lutung dan sang Puteri akhirnya memerintah kerajaan Paris Batang dan Kerajaan Cupu Mandala Ayu (Merahputih.com). 

Film ini memiliki pesan moral yang sederhana. Pesan moral dari film ini yaitu "jangan menilai seseorang dari luarnya saja". 

Referensi 

Astuti, R. A. V. (2022). Filmologi Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press.

Batubara, T. (2020). Memutar Sejarah "Gambar Idoep" Masa Silam: Industri Perfilman dan Dampaknya di Medan pada Era Kolonial Belanda sampai Orde Baru. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 1(1), 14-19.

Digdo, I. A. (2021, November 15). 'Loetoeng Kasaroeng', Film Pertama Buatan Negeri Aing. https://merahputih.com/post/read/loetoeng-kasaroeng-film-pertama-buatan-negeri-aing 

Gischa, S. (2020, Agustus 31). Loetoeng Kasaroeng : Film Pertama Buatan Indonesia. https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/31/120000069/loetoeng-kasaroeng-film-pertama-buatan-indonesia?page=all 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun