Mohon tunggu...
Zheerlin LarantikaDjati
Zheerlin LarantikaDjati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Pesona Mural: Sebagai Komoditas, Identitas, atau Kreativitas?

28 Juni 2023   00:29 Diperbarui: 28 Juni 2023   13:42 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi (Mural potret Willem Alexander di Kampung Cyber)

Beberapa diantaranya yaitu batik yang menggambarkan budaya khas Yogyakarta, gambar pernikahan Raja Belanda Willem Alexander yang pada saat itu berkunjung ke Kampung Cyber, pencerminan kegiatan Kampung Cyber, dan masih banyak lagi.

Dok. Pribadi (Mural Kampung Cyber)
Dok. Pribadi (Mural Kampung Cyber)
Warna dan gambar yang ditorehkan pada dinding kampung tersebut bukan tanpa alasan, melainkan terdapat makna mendalam dalam setiap lukisannya. Salah satu mural tersebut dibuat saat terdapat lomba pada Kampung Cyber.

 Mural tersebut menempati juara pertama karena gambarnya yang “ciamik” dan memiliki makna serta harapan yang mendalam. Mural tersebut menggambarkan Kampung Cyber sebagai kampung “melek” teknologi yang mampu memberikan impresi yang baik di mata wisatawan.

Harapan-harapan juga dibubuhkan dalam mural tersebut, yaitu “semoga Kampung Cyber bisa terus melambung tinggi bagai balon yang senantiasa melambung tinggi ke udara” ujar Lek Iwan. 

Mural di Kampung Cyber sudah melekat pada masyarakat kampung karena mural tersebut juga sebagai bentuk identitas Kampung Cyber sendiri. “Yang jelas kehilangan identitas pasti ya kayak apa ya? 

Dulu itu jalan jalan itu indah banyak tamu foto-foto di situ kalau hilang ya karena kan moral itu untuk pemanfaatan toh diperuntukkan untuk apa? Memperindah iya. Tapi di situ terkait kandungan edukasi” tutur Lek Iwan.

Terdapat pula kampung mural yang tak kalah indahnya yaitu Kampung Mural Suryatmajan, kampung penuh warna yang dihiasi oleh bermacam-macam warna dan gambar. Kampung yang letaknya di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, menjadikan kampung mereka sebagai kampung yang ceria dan penuh warna menjadi hal utama yang melatarbelakangi munculnya projek mural pada Kampung Mural Suryatmajan.

Penggunaan warna yang cukup mencolok  menjadi hal yang menarik pada kampung ini, yang membuat gambar muralnya terasa hidup. Meskipun konsep gambarnya didominasi oleh flora dan fauna, pada kampung ini juga terdapat gambar mural mengenai kartun pada beberapa dinding warga dan jalan. 

Awal mulanya Kampung Cyber merupakan perkampungan biasa seperti pada umumnya. Pada tahun 2007/2008, warga di Kampung Cyber mulai tertarik dan ingin tahu akan bagaimana cara menggunakan internet. 

Setelah adanya keberadaan akses WiFi di kampung ini tidak hanya memenuhi kebutuhan warganya, tetapi juga menarik minat wisatawan yang berkunjung. Tak heran, kampung ini dikenal dengan sebutan "Cyber" karena sejak awal telah dikenal sebagai kampung internet.

Selain adanya alasan "Kampung Cyber, kampung internet", Kampung Cyber mulai memberikan nuansa baru dengan dibuat lukisan mural pada dinding rumah warga.  Anak-anak hingga orang dewasa ikut serta dalam projek mural ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun