Aku selalu suka sehabis hujan di bulan Desember
Di bulan Desember
Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Di balik awan hitam
Semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
Menanti seperti pelangi setia
Menunggu hujan reda
Entah kenapa lirik lagu dari Efek Rumah Kaca ini selalu terasa pas di setiap kondisiku. Meski mempunyai pengertian berbeda dari penyanyinya, tetap saja bagiku mengena. Sebenarnya tidak hanya bulan Desember saja, setiap waktu, kejadian, peristiwa, tempat selalu penuh teka-teki bagiku. Inginnya selalu berakhir bahagia, tapi tak sedikit membawa bencana juga. Aku sebagai yang terpilih ikut, ya mau tidak mau mencoba mengikuti alur saja. Bukan terpilih juga, karena kalau boleh memilih, aku sangat ingin tidak ikut terlibat tapi tetap saja selalu dipaksa untuk selalu masuk ke dalam cerita. Tidak ada pilihan mundur, yang ada hanya maju dan pasrah saja dengan hasil akhir.
Perkenalkan namaku, ah tidak perlulah kalian namaku siapa. Tidak penting juga. Ciri khasku adalah suka berpakaian merah. Ibarat sebuah ajian, warna merah ini yang membuatku terbang ke sana ke sini. Beralih dari satu forum ke forum lainnya. Bertemu orang penting di seluruh negeri. Sebenarnya aku bisa saja memakai warna lain seperti hijau, ungu atau warna lain tapi hal ini membuat daya pikatku luntur. Kalau aku memakai warna merah, aku bisa akrab dengan siapa saja. Bisa pula sebaliknya. Bisa menjadi sebuah keberuntungan, bisa pula menjadi kegelapan.
Baru-baru ini, aku rindu mencoba warna hijau, kemudian warna biru lalu kembali ke merah. Begitu terus silih berganti. Kuajak teman-temanku yang lain. Kali ini aku lagi ingin bersenang-senang. Lebih tepatnya memberi kesenangan. Ketenangan. Niatnya memberi kebahagiaan. Agar akhir tahun kali ini terasa mengesankan.