Di sisi lain, juga ada fasilitas lainnya yaitu Taman Soekarno, Taman Dirgantara, Kampoeng Joeang, dan tentunya Musala Alfitri untuk tempat beribadah. Di Taman Dirgantara, semua peserta berkesempatan berpoto bersama.Â
Lelah menelusuri jejak perjuangan di museum, akhirnya azan zuhur berkumandang dan saatnya menghadap Tuhan untuk menunaikan ibadah. Satu hal yang saya sukai dari musala Alfitri, adalah tempat wudunya. Tempat wudu perempuan dibuat tertutup sehingga ini sangat menjaga aurat perempuan. Biasanya, seringkali kita temui di tempat wudu fasilitas umum lainnya dibiarkan terbuka begitu saja. Sehingga jamaah perempuan sangat risih.
Oiya, sebelum salat zuhur, juga ada pembagian hadiah bagi peserta. Saya alhamdulilah mendapatkan thumbler cantik berwarna kuning. Terima kasih, Kak Windu dari Ladiesiana hadiahnya. Juga ada air mineral dan roti lembut yang beneran lembut dari Ibu Denik selaku dari Ketapels.
Acra selesai juga dan boleh pulang. Lelah juga mengelilingi area museum yang sangat luas.Â
Saya dan teman tadi juga kembali bersana untuk pulang. Di sinilah pengalaman unik kami alami kembali.
Sebelum ke halte, kami bertanya terlebih dahulu ke petugas museum halte mana yang harus kami tuju. Petugas menjelaskan bahwa tidak perlu menyeberang untuk ke tujuan kami. Dan tentu saja petugasnya menjelaskan dengan ramah.Â
Kami berjalan ke luar untuk menuju halte. Sebagai orang yang sangat jarang naik tranjakarta, tentu sedikit membingungkan. Ya, wajar dan bersyukur di tiap halte ada banyak petugas yang bisa ditanya. Alhamdulillah.
Di saat mau naik lift, lift nya tidak bergerak dan hanya buka tutup saja. Ah, untung saja tidak mati dan bisa terbuka. Apa kabar kalau setelah kami masuk kemudian pintu lift nya tidak bisa dibuka lagi. Allah masih selamatkan. Alhamdulillah.
Kami berdua turun di Stasiun Tanah Abang kemudian melanjutkan perjalanan naik kereta. Saat naik kereta, kami dibuat heran kenapa dua gerbong belakang dikosongkan dan tidak boleh dinaiki. Oh, mungkin ada sekolah atau instansi lain yang sedang kerja sama.Â
Terheran-heran lagi, petugas kereta sealama di perjalanan 'sangat berisik' dengan pantun-pantunnya yang membuat penumpang tertawa dengan pantun-pantun itu. Ternyata oh ternyata baru diketahui ternyata gerbong yang dikosongkan tadi untuk rombongan menteri perhubungan yang naik di Stasiun Palmerah dan turun di Stasiun Jurang Mangu. Menteri Perhubungan bersama pjs walikota Tangerang Selatan meresmikan revitalisasi stasiun di Jurang Mangu. Ternyata kami pulang bersama menteri.