Mohon tunggu...
Zarna Fitri
Zarna Fitri Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang perempuan yang punya banyak mimpi

Menulis untuk memberikan ruang besar di relung hati Bisa hubungi via IG @zarna_fitri

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bus Jawara, Juaranya Keliling Kota Tangerang

17 Agustus 2024   21:41 Diperbarui: 17 Agustus 2024   21:54 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koteka (Komunitas Traveler Kompasiana) Minggu kemarin, 11 Agustus 2024 kemarin mengajak anggotanya menyusuri Kota Tangerang. Ada yang unik dan istimewa dalam perjalanan kali ini, yaitu jalan-jalannya pakai Bus Jawara (Bus Jalan-jalan Wisata Rakyat Kota Tangerang). Bus yang memang disediakan oleh Pemerintah Kota Tangerang melalu Dishub (Dinas Perhubungan) untuk masyarakat yang ingin keliling Kota Tangerang. Fasilitas Bus Jawara ini gratis alias tidak dipungut biaya atau ongkos ketika menaikinya.


Bus Jawara ini beroperasi setiap hari, lho. Mulai pukul 16.00-17.30 WIB. Mulai dari Taman Gajah, Taman Potret, Taman Elektrik atau Pusat Pemerintahan Kota Tangerang dan Jembatan Kaca Berendeng. Ada 32 kursi yang tersedia di dalam Bus Jawara. Bagian depan bus ada fasilitas AC sementara bagian belakang dibiarkan dengan jendela terbuka. Untuk perorangan bisa menunggu jam operasionalnya di titik-titik di atas. Sedangkan untuk rombongan yang ingin menggunakan fasilitas Bus Jawara bisa melakukan permohonan ke Dishub melalu aplikasi Abang Jawara. Sekali lagi, tanpa dipungut biaya alias gratis.


Nah, kebetulan Hari Minggu tersebut, kita mengunjungi empat tempat yang ada di Tangerang yaitu sebagai berikut.

1. . Titik kumpul, Taman Elektrik

Dokumen Koteka
Dokumen Koteka

Sekitar pukul 09.00 WIB, kita semua berkumpul di Taman Elektrik. Taman Elektrik terletak di Jalan Satria-Sudirman Tangerang. Di seberangnya ada Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, dan di seberang lain yaitu Masjid Al Azham Tangerang. Masjid yang memiliki kubah terbesar di Asia. Diameter kubahnya mencapai 63 meter. Dibangun tahun 1997 dengan kapasitas 15.000 jamaah. Tepat Minggu tersebut sedang ada tabligh akbar dengan dai kondang.


Kembali ke Taman Elektrik. Taman ini mempunyai luas 3.000 meter persegi yang diisi dengan rumput sintetis sehingga terlihat lebih estetik. Pada pagi dan siang hari, meghampar indahnya taman, di malam hari berkilauan lampu penerangnya. 

Di tahun lalu, penyelenggaraan kemerdekaan Republik Indonesia dipusatkan di Taman Elektrik ini.

2. Jembatan Kaca Barendeng

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Jembatan yang berada di ketinggian 5 meter di atas Sungai Cisadane ini menghubungkan wilayah Tangerang Barat dan Timur.


Di tengah jembatan ada area kaca di sisi kanan dan kirimya dengan kapasitas 60 orang berbobot 80 kilogram. Untuk menapakinya, alas kaki harus dilepas. Sangat disayangkan saat didatangi, ada tumpukan sampah di area kaca, padahal ada tong sampah yang sudah disediakan. Jangan ditiru ya, teman-teman. Mau dimana dan kapan saja, sampah tidak boleh dibuang sembarangan.


3. Taman Laksa

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Capek berkeliling taman-taman, saatnya isi perut dulu. Tidak lengkap kalau ke Tangerang kalau tidak makan kuliner khasnya yaitu laksa. Kuliner ini berjejer di area Taman Laksa di Jalan M. Yamin. Laksa ini bisa dinikmati dari pagi hari sampai malam yaitu mulai pukul tujuh pagi sampai jam sebelas malam.


Laksa yang ada di Tangerang terbuat dari tepung beras. Ada yang ditaburi daun kucai dan kacang hijau, ada juga yang pakai serundeng kelapa. Ada toping telur, ayam atau gabungan keduanya. Kuahnya enak, gurih dan segar. Disangap bersama es kelapa atau es selendang mayang. Duh, nikmat sekali.


 Di sampingnya ada taman burung yang berisikan 153 burung dari 13 jenis.


4. Kampung Bekelir

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi


Sebelumnya bernama Kampung Babakan Kulon lalu berganti menjadi Kampung Bekelir. Dahulu, merupakan kawasan kumuh yang kemudian berevolusi menjadi perkampungan yang indah dan warna-warni dan menarik pengunjung wisatawan.


Di bagian luar, di tepi Sungai Cisadane ada plang tulisan "Kampung Bekelir". Saat memasuki area kampungnya juga ada gapura dan hiasan cat warna-warni serta mural. Yang dulunya merupakan bantuan dari salah satu produsen cat dan swadaya masyarakat agar kampung mereka terlihat lebih indah dan memesona.


Kampung ini terdiri dari dua ratusan rumah dengan sekitar 335 KK. Saat kami datang disambut dengan Ketua RT dan RW-nya yang ramah menjelaskan tentang Kampung Bekelir. Masyarakatnya juga terlihat hangat.

Seru banget kan, jalan-jalan menjelajahi Kota Tangerang dengan Bus Jawara. Saat di atas bus, Pak Pasha dan Pak Syarif (Pegawai Dishub) juga sigap menjelaskan seputar Kota Tangerang. Setiap yang dilewati juga dijelaskan oleh Pak Pasha. Pak Pasha juga dengan senang hati membantu mengabadikan poto bersama kami.


Terima kasih, Kota Tangerang dan Dishubnya. Terima kasih juga, Bus Jawara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun