Aku hanyalah debu-debu jalanan
terbang melayang tak tentu arah
aku hanyalah tetesan embun pagi
hilang di telan matahari
aku hanyalah angin malam
datang lalu menghilang
aku hanyalah  sepi
aku hanyalah mimpi
aku hanyalah emosi tak terkendali
aku hanyalah luka yang tergores kembali
aku hanyalah jiwa yang resah
terpuruk, terbuai halusinasi duniawi
gelisah, dihantui rasa salah
aku lelah
aku lemah
tunjukkanlah arah
tuntunlah langkah ku
mengejar waktu mencari arti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!