Mohon tunggu...
Zhalle Zhal
Zhalle Zhal Mohon Tunggu... Swasta -

Maju terus meski tertatih pantang mundur sebelum hancur lebur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Debu-debu Jalanan

30 September 2016   20:05 Diperbarui: 30 September 2016   20:15 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hanyalah debu-debu jalanan
terbang melayang tak tentu arah
aku hanyalah tetesan embun pagi
hilang di telan matahari
aku hanyalah angin malam
datang lalu menghilang
aku hanyalah  sepi
aku hanyalah mimpi
aku hanyalah emosi tak terkendali
aku hanyalah luka yang tergores kembali
aku hanyalah jiwa yang resah
terpuruk, terbuai halusinasi duniawi
gelisah, dihantui rasa salah
aku lelah
aku lemah
tunjukkanlah arah
tuntunlah langkah ku
mengejar waktu mencari arti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun