Apa itu sensasi ?
Apa itu persepsi ?
Dan bagaimana hubungan antara sensasi dan persepsi ?
Untuk menjawab pertanyaan diatas diperlukan pemahaman yang sangat dalam dari para pembaca, sensasi merupakan penerimaan informasi dari dunia diluartubuh kita yang penerimaan informasi ini didapatkan dari alat indera kita seperti ; mata, telinga, lidah, hidung dan kulit. Setelah itu informasi yang didapatkan dari dunia luar akan diteruskan ke otak tepatnya ke bagian depan yang pada posisi itu merupakan fungsi luhur manusia yaitu berpikir dan bertindak.
Sedangkan, persepsi merupakan penyampaian informasi yang memberi makna dari hasil sensasi dari yang diciptakan alat indera. Persepsi meliputi bagaimana individu tersebut menilai sesuatu hal yang didapat dari proses berpikir dan bertindak di bagian otak yang telah saya sebutkan di paragraf sebelumnya.
Hubungan dari sensasi dan persepsi sangatlah erat dan takkan bisa dipisahkan dalam proses berpikir. Sensasi akan menghasilkan persepsi dari masing-masing individu, persepsi pun merupakan hasil dari sensasi. Dalam proses bertahan hidup pula sensasi dan persepsi sangatlah diperlukan sebab sensasi yang kita dapatkan akan menghasilkan persepsi yang tergantung sendiri pada individunya untuk mau menerima ataupun tidak mau menerima persepsi tersebut.
Saya akan mencoba memberi contoh sensasi dan persepsi dalam kehidupan sehari-hari. Tahukah kalian mengapa sebagian orang tidak suka makanan pedas? Itu karena sebagian orang tersebut menilai makanan tersebut membuat mereka merasa kepedasan dan mereka pun bertindak agar menjauhi makanan pedas. Dari contoh diatas dapat disimpulkan bahwa sensasi diatas dipat dari indera pengecap yang menginformasikan bahwa makanan itu “pedas” dan informasi itu disalurkan ke otak dan informasi tersebut akan diproses di bagian otak depan bagian atas yang akan memproses informasi dan memberi makna bahwa itu merupakan makanan pedas. Inilah yang disebut dengan persepsi, melalui persepsi ini individu tersebut akan menilai sendiri informasi tersebut. Apakahdia menyukai makanan tersebut ataupun tidak menyukai makanan tersebut. Dan kemudian mem”presepsi”kan bahwa makanan itu adalah makanan pedas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H