Mohon tunggu...
Zhafran Khairy Ammar
Zhafran Khairy Ammar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman

Memiliki hobi untuk terus berkembang dalam profesi konten media

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bisnis Sablon, Dapatkah Menjadi Opsi Pilihan Usaha untuk Pemberdayaan UMKM?

7 Desember 2024   13:09 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:00 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua pasti tahu bahwa di era sekarang, terutama generasi muda, sangat suka yang untuk mengkreasikan diri mereka melalui outfit keseharian mereka. Untuk menunjang itu, pastinya perlu adanya tempat untuk menerima jumlah permintaan ini, yaitu usaha sablon dan printing. Namun apa sih bedanya dari kedua ini? Nah di sini akan saya jelaskan sedikit mengenai perbedaan dan keunggulan masing-masing.

Sablon, adalah teknik mencetak pada baju yang menggunakan cat sebagai bahan dasarnya melalui alat cetakan yang sudah dibuat. Sehingga, hasilnya lebih autentik, berkualitas bagus, dan juga tahan lama. 

Di sisi lain, Printing lebih berfokus pada kuantitas di mana sangat bergantung pada mesin untuk menghasilkan gambar yang diinginkan, jadi kalau masalah cepat, printing sangat mendominasi. Konsep dari Printing lebih mirip pada menempelkan stiker ke baju kalian, sehingga kualitasnya jangan kaget kalau mudah untuk rusak.

Nah sudah keliatan kan kenapa berdua ini berbeda, sekarang balik lagi, apakah masih bisa usaha sablon ini menjadi opsi usaha untuk UMKM perintis/baru. Nah jawabannya iya temen-temen, kenapa? Karena yang pertama, kalian dengan modal ilmu menyablon  dan beberapa perlengkapan saja sudah bisa untuk memulai bisnis ini, ilmu menyablon belajar darimana? Workshop dan pelatihan online sudah banyak yang mempromosikan teknik menyablon ini. 

Jadi sudah pasti ketersediaan pelatihannya jika kalian mau mencari!

Lalu, bisnis sablon juga akan tetap relevan di era digital ini. Karena, mereka mampu memenuhi kebutuhan pasar yang semakin beragam, terutama dalam hal customisasi. Konsumen saat ini cenderung mencari produk unik dan personal yang mencerminkan identitas mereka, baik berupa pakaian, merchandise, maupun hadiah custom. 

Nah ini cocok banget dengan penggunaan sablon tradisional yang  menghasilkan warna yang tajam, tahan lama, dan cenderung lebih efisien dalam produksi massal dibandingkan metode digital printing. Selain itu, bisnis sablon juga akan terus berkembang melalui kolaborasi-kolaborasi dengan desainer grafis dan pelaku ekonomi kreatif lainnya yang menawarkan peluang baru di pasar online dan offline.

Namun, pastinya tidak dapat disangkal bahwa bisnis sablon menghadapi tantangan besar dari perkembangan teknologi digital printing. Metode ini menawarkan fleksibilitas dan efisiensi yang lebih tinggi, terutama untuk pesanan dalam jumlah kecil. 

Digital printing juga lebih ramah lingkungan, mengingat sablon tradisional sering kali dikritik karena menggunakan bahan kimia yang kurang berkelanjutan. Dengan meningkatnya preferensi konsumen terhadap produk ramah lingkungan dan layanan cepat seperti print-on-demand, bisnis sablon tradisional dianggap mulai kehilangan daya saingnya. Ditambah lagi, tingginya biaya bahan baku dan tenaga kerja semakin menekan pelaku usaha sablon untuk bersaing secara harga dan efisiensi.

Meski demikian, argumentasi bahwa bisnis sablon kehilangan relevansi tidak sepenuhnya akurat. Sablon tetap memiliki keunggulan, terutama dalam menghasilkan produk yang lebih tahan lama dan berkualitas untuk pemakaian jangka panjang. 

Dalam konteks produksi massal, sablon lebih ekonomis dibandingkan digital printing, menjadikannya solusi ideal untuk kebutuhan seperti seragam perusahaan, merchandise acara besar, atau kampanye promosi. Lebih dari itu, industri sablon mulai beradaptasi dengan isu keberlanjutan melalui penggunaan tinta berbasis air dan teknologi ramah lingkungan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku usaha sablon berkomitmen untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun