Pendahuluan
Rekam jejak kredit atau credit history adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam dunia keuangan. Sebagai catatan yang menggambarkan riwayat pinjaman seseorang, rekam jejak kredit mencatat semua pinjaman yang pernah diajukan, jumlahnya, serta catatan pembayaran yang dilakukan. Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh OJK menyimpan informasi tersebut, yang menjadi cermin bagi bank atau lembaga keuangan dalam menilai kemampuan dan integritas calon peminjam. Oleh karena itu, memahami cara menjaga dan memanfaatkan rekam jejak kredit yang baik menjadi hal yang sangat krusial.
Mengapa Rekam Jejak Kredit Itu Penting?
Rekam jejak kredit ibarat rapor keuangan seseorang. Dalam konteks pinjaman, baik bank maupun lembaga keuangan lain akan menggunakan informasi ini untuk menilai apakah seseorang layak mendapatkan pinjaman atau produk finansial lainnya. Sebuah rekam jejak kredit yang baik membuka peluang besar bagi seseorang untuk memperoleh pinjaman dengan bunga yang lebih rendah, sementara rekam jejak yang buruk justru bisa menghalangi akses ke pinjaman atau bahkan menyebabkan penolakan atas layanan seperti penyewaan mobil atau apartemen.
Cara Melihat Rekam Jejak Kredit
Untuk melihat rekam jejak kredit, kamu bisa mengaksesnya melalui website iDebKu yang disediakan oleh OJK. Di sana, kamu hanya perlu menyiapkan dokumen seperti KTP dan dokumen pendukung lainnya. Dengan melihat rekam jejak kredit, kamu bisa lebih paham tentang kondisi keuanganmu dan apa yang perlu diperbaiki jika ada masalah.
Contoh Kasus Rekam Jejak Kredit yang Buruk
Misalnya, Cici memiliki banyak tunggakan kartu kredit dan pinjaman lain yang belum dibayar tepat waktu. Rekam jejak kredit Cici pun menjadi buruk. Akibatnya, Cici kesulitan mendapatkan pinjaman atau kartu kredit baru, bahkan beberapa penyedia layanan seperti rental mobil dan apartemen bisa menolak permintaannya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga rekam jejak kredit agar tetap baik.
Menentukan Jumlah Kredit yang Tepat
Ketika mengajukan pinjaman, penting untuk memastikan bahwa jumlah kredit yang diajukan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan bayar. Mengajukan pinjaman yang lebih besar dari yang dibutuhkan bisa menambah beban finansial dan risiko keterlambatan pembayaran. Sebaliknya, pinjaman yang terlalu kecil juga mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Untuk itu, selalu pertimbangkan hal berikut:
1. Hitung Kebutuhan: Tentukan berapa jumlah yang kamu butuhkan secara tepat.