Mohon tunggu...
Zhafirah Najwa
Zhafirah Najwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahtullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Anak

27 Oktober 2024   17:13 Diperbarui: 27 Oktober 2024   17:30 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah masalah perubahan dalam ukuran besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ, ataupun individu. Menurut A.E Sinolung,  pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitas, yakni perubahan yang dapat dihitung atau diukur, seperti tinggi dan berat badan. Sedangkan, Libert dkk berpendapat bahwa perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif yang dapat diukur, seperti tinggi dan berat badan, dan merupakan proses perubahan yang terkait dengan pertumbuhan, dipengaruhi oleh kematangan dan interaksi dengan lingkungan.

Perkembangan

Perkembangan merupakan perubahan yang progresif dan berkesinambungan dalam diri individu mulai dari lahir sampai mati. Dalam buku Perkembangan Peserta Didik, perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan hanya perubahan organ jasmaniahnya saja. Jadi, Perkembangan adalah perubahan yang progresif dan berkelanjutan dalam diri individu dari lahir hingga meninggal, mencakup perubahan kualitatif, yaitu peningkatan kualitas fungsi organ jasmaniah, bukan hanya perubahan fisik organ itu sendiri.

Lev Vigotsky

Perkembangan kognitif sangat bergantung pada pandangan individu dan melibatkan proses sosial melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Dalam proses ini, anak-anak menginternalisasi simbol dan tanda sehingga mereka dapat berpikir dan memecahkan masalah secara mandiri, yang disebut sebagai pengaturan diri (self-regulation).

1. Pemikiran independen (mandiri), yakni menyadari bahwa tindakan dan suara memiliki makna. Contohnya, bayi belajar bahwa meraih objek mengisyaratkan keinginannya pada orang lain. 

2. Mengembangkan kemandirian dan struktur internal melalui praktik, seperti memberikan tanda untuk mendapatkan perhatian. Anak-anak prasekolah mulai terlibat dalam percakapan untuk menguasai bahasa. 

3. Penggunaan simbol untuk berpikir dan memecahkan masalah secara mandiri, sehingga mereka mampu mengatur diri dan memanfaatkan tanda yang telah mereka internalisasi.

Jean Piaget

Ia percaya bahwa semua anak dilahirkan dengan kecenderungan bawaan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan memahaminya. Adapun tahap-tahap Perkembangan menurut Piaget:

1. Tahap Sesorimotor (usia 0-2 tahun): pada tahap ini, bayi mempelajari dan menjelajahi dunia dengan indera dan fisik mereka. Tahap ini disebut juga sebagai golden age, karena bayi akan mudah menyerap segala pengetahuan dan informasi baru yang ada di sekitarnya. Namun, tidak dapat memahami makna dari pengetahuan tersebut.

2. Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun): bahasa dan konsep anak berkembang secara luar biasa. Kecakapan memikirkan sesuatu menggunakan simbol untuk melambangkan pikiran mereka. 

3. Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun): anak dapat bernalar logis dan memahami konsep konservasi, tetapi hanya dapat menerapkan dalam situasi yang sudah dikenal. Pada masa ini, anak akan lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah dan lingkungan sekitar.

4. Tahap operasional formal (usia 11-dewasa): anak sudah dapat menghadapi hipotesis dengan abstrak, bernalar logis, membayangkan situasi yang belum terjadi, dan merencanakan sesuatu di masa depan. Pada tahap ini, anak sudah dapat mengetahui dan memperkirakan sebab-akibat dari tindakan yang ia ambil.

Fase-Fase Perkembangan dan Pertumbuhan

1. Masa prenatal (konsepsi-lahir), yaitu masa embrio (mudigah, masa konsepsi-8 minggu) dan masa janin (fetus, minggu-kelahiran).

2. Masa pascanatal, yaitu:

  • Masa neonatal (usia 0-28 hari), yakni Neonatal dini (perinatal, usia 0-7 hari) dan Neonatal lanjut (usia 8-28 hari).
  • Masa bayi, yakni masa bayi dini (usia 1-12 bulan) dan masa bayi akhir (1-2 tahun).

3. Masa prasekolah (usia 2-6 tahun), yakni prasekolah awal (masa balita, usia 2-3 tahun) dan prasekolah akhir (usia 4-6 tahun).

4. Masa sekolah atau masa pubertas, yaitu wanita (usia 6-10 tahun) dan laki-laki (usia 8-12 tahun).

5. Masa adolensi atau masa remaja, yakni wanita (usia 10-18 tahun) dan laki-laki (usia 12-20 tahun).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun