Ada kemungkinan bahwa kinerja dan kemudahan perakitan mekanisme mekanis akan dijamin oleh integrasi desain yang dapat diskalakan dan material baru serta proses manufaktur sebagai hasil dari kemajuan dalam miniaturisasi.
Banyak aplikasi baru untuk robotika dalam bidang kedokteran akan dihasilkan dari penggunaan mekanisme yang lebih kecil. Integrasi teknologi robotika untuk mengembangkan "kateter aktif" dengan tingkat kontrol yang tinggi dapat sangat menguntungkan untuk intervensi berbasis kateter. Pengarahan kateter aktif secara signifikan lebih tepat daripada kateter pasif yang tidak terkontrol.Â
Perangkat ini berpotensi bermanfaat dalam diagnostik invasif minimal dan/atau perawatan anatomi yang sangat jauh yang tidak dapat dijangkau dengan cara lain.Â
Selama beberapa waktu, ada tren menuju perawatan bedah yang lebih spesifik dan kurang invasif. Perawatan bedah menjadi semakin terfokus saat kita merenungkan ahli bedah "tulang gergaji" dari Perang Saudara AS, dan mesin yang lebih kecil hanyalah langkah lain dalam perjalanan itu.
Sensor dan aktuator diperlukan dalam skala yang jauh lebih kecil untuk mengoperasikan perangkat robotik mini. Perkembangan terkini dalam sistem mikromekanik-elektronik (MEMS) memberikan optimisme untuk memenuhi persyaratan ini. MEMS adalah perangkat mikro-terintegrasi yang mengintegrasikan komponen mekanis dan listrik.
Perangkat MEMS dan perangkat skala nano berpotensi berfungsi secara independen dan menyediakan lebih dari sekadar dukungan untuk instrumen makroskopis.Â
Bayangkan mesin yang sangat kecil sehingga dapat ditampung dalam satu sel hidup atau melintasi tubuh melalui sirkulasi, memanfaatkan komputer terpasang untuk menavigasi.Â
Robot dapat direkayasa untuk memperbaiki DNA yang telah rusak pada tingkat paling mikroskopis. Beberapa peneliti berpendapat bahwa robot dapat direkayasa secara khusus untuk berfungsi sebagai antibodi terhadap virus dan strain bakteri yang resistan terhadap pengobatan yang saat ini sedang dicoba ditemukan oleh para ahli biologi.Â
Sistem pengiriman obat yang sangat presisi akan tercipta. Perangkat implan yang dapat berfungsi sebagai laboratorium mikro akan ditanamkan pada pasien diabetes melitus untuk memantau kadar glukosa secara terus-menerus dan memberikan insulin sesuai kebutuhan. Ini akan diterapkan dalam skala yang sedikit lebih besar.
Kemampuan komputasi merupakan elemen yang sangat penting dari setiap sistem robotik. Pemanfaatan komputasi untuk menanamkan perilaku kecerdasan buatan (AI) pada robot telah menjadi subjek penelitian yang ekstensif.Â
Manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman dan, yang paling penting, melalui tindakan membuat kesalahan. Setiap tahun, dokter memperoleh pengetahuan dengan meniru kesalahan pendahulu mereka.Â