Menyusui merupakan suatu cara yang sangat penting bagi Ibu dalam memberikan nutrisi untuk buah hatinya sebagai pengganti makanan. Definisi dari menyusui sendiri merupakan kegiatan alamiah memberikan ASI kepada bayi atau balita dari payudara Ibu. Seperti yang sudah diketahui bahwa bayi baru lahir masih sangat kecil dan membutuhkan asupan nutrisi yang tepat, yaitu ASI. Dalam ilmu kebidanan sendiri proses tersebut disebut dengan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini. Manfaat yang banyak orang lain tidak menyadarinya adalah memperkuatan bonding antara Ibu dan bayi, sehingga bayi merasa hangat, nyaman, dan merasa terlindungi dengan dekapan Ibu. Sedangkan manfaat bagi Ibu sendiri adalah mempererat chemistry dengan buah hati kecilnya.Â
Air Susu Ibu (ASI) sudah menjadi salah satu program dari World Health Organization (WHO) bagi anak sejak dilahirkan sampai bayi mampu mencerna asupan lain setelah usia enam bulan. Zat-zat yang terkandung dalam ASI dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan syaraf dan otak, dan untuk kekebalan tubuh bayi terhadap beberapa penyakit serta mewujudkan ikatan emosional antara ibu dan bayinya. Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi yang optimal untuk bayi. Selain nutrisi penting (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral), ASI juga mengandung berbagai sel kekebalan dan komponen bioaktif yang memiliki tindakan anti-inflamasi, anti-infeksi dan probiotik. Ini termasuk peptida antimikroba (seperti bakteriosin, laktoferin, lisozim, laktadherin), sitokin, kemokin, imunoglobulin, faktor pertumbuhan, oligosakarida, glikokonjugat, dan asam lemak.
Namun siapa sangka, bahwasannya anjuran Ibu untuk menyusui buah hatinya ini sudah tertuang dalam ayat Al-Quran. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya, "Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."
Serta dijelaskan juga pada surat dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Qasas ayat 7:
Artinya: "Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul."
Allah SWT yang Maha Sempurna dalam menciptakan segala sesuatu diimbangi dengan manfaat yang sesuai dengan kadarnya masing-masing, terutama dalam hal menyusui. Jauh sebelum para peneliti, ahli kesehatan, dan para ulama tercipta, Allah telah merancang segala sesuatunya sesuai dengan manfaatnya masing-masing. Menyusui selama dua tahun juga direkomendasikan oleh WHO dengan ketentuan setelah 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI. Pemberian ASI sampai 2 tahun atau lebih membantu matangnya sistem kekebalan tubuh, perkembangan otak, sistem pencernaan dan lainnya. Â
Sumber :Â
https://www.detik.com/hikmah/muslimah/d-6357155/ayat-ayat-tentang-anjuran-memberi-asi-dalam-al-quran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H