Mohon tunggu...
Marhento
Marhento Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Seorang yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tujuan Utama Pendidikan

17 Desember 2024   06:30 Diperbarui: 16 Desember 2024   08:50 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesungguhnya banyak sekali sekolah yang katanya untuk pendidakan, tetapi sesungguhnya para pending sekolah pun belum memahami tujuan utama pendidikan. Yang disampaikan di di sekolah bukanlah pendidikan, tetapi pengajaran.

Makna Pendidikan sebagaimana yang disampaikan oleh Ki hajar Dewantara :

'Menurut Ki Hadjar Dewantara, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab dan buah perjuangan manusia terhadap dua kekuatan yang selalu mengelilingi hidup manusia yaitu kodrat alam dan zaman atau masyarakat.' Sumber : Silakan baca ini. 

Pengembangan budi epekerti atau bisa diterjemahkan sebagai upaya memanusiakan manusia atau pengembangan kemanusiaan dalam diri setiap anak. Inilah tujuan utama pendidikan. Sedangkan yang sekarang disampaikan oleh yang katanya para pendidik sebenarnya mengajar, yaitu menyampaikan yang diperoleh dari buku ajar. Sehingga yang terkadi adalah perlombaan agar menjadi juara; sistem ranking.

Dampaknya bagi anak adalah persaingan untuk saling mengalahkan.Sebagai akibatnya, banyak orang tua yang mendorong agar anaknya menjadi juara, bahkan terkadang atau sering kali para orangtua mengejar sampai ke guru pengajar bila nilai si anak tidak sesuai dengan keinginan ortu.

Bila kita mau mendalami yang dimaksudkan oleh Bapak Pendidikan kita : Ki Hajar Dewatara akan memberikan makna berbeda :

Pendidikan untuk kehidupan, bukan semata untuk hidup : 

"Education for life, not only for live"  (Silakan simak Video Ini)

Ketika pendidikan yang ditujukan untuk hidup berarti membuat anak didorong untuk mengejar materi, menjadi orang yang berkedudukan tinggi atau berprofesi agar supaya anak menjadi orang kaya. 

Hal inilah yang saya pahami dari dulu ketika saya memasuki perguruan tinggi. Hal ini memang tidak asing, karena memang seperti inilah yang jadi landasan pikiran para orangtua menyekolahkan anaknya. Tidak mengherankan bila berakibat menjadikan anak didik semata mengejar nilai atau ranking agar nantinya diterima di sekolah atau perguruan tinggi yang sampang mendapatkan pekerjaan.

Padahal bila kita mau sedikit menyelami di pondok pesantren atau lingkungan sekolah yang memberikan anaknya untuk tinggal atau yang dikenal sebagai 'boarding' pola yang diajarkan adalah bagaimana nantinya peserta didik bisa mandiri. Tentu saja pada awalnya lingkungan tersebut juga memberikan pendidikan karakter atau nilai-nilai budi pekerti yang dipraktekkan. Inilah sesungguhnya yang terbaik mesti dikembangkan dalam didi anak manusia, menjadi manusia yang sesungguhnya. Dalam pesan yang disampaikan oleh leluhur kita : 'MANURBHAVA'  

Makna kata MANUSIA; 

"Manas" dan "Isya" Manas berarti pikiran dan Isya berarti Ilahi. Dengan kata lain yang dimaksudkan manusia adalah yang terdiri dari pikiran dan Keilahian. Bila pikiran yang selalu dikaitkan dengan mencari uang atau materi, juga ego bisa dihilangkan atau dimusnahkan, maka yang tersisa adalah sifat Ilahi; Kasih Sayang.

Bila kita bisa memahami bahwa nilai utama pendidikan adalah pengembangan nilai-nilai kemanusiaan, maka dapat dipastikan hasil akhir peserta didik adalah manusia luhur yang mengedepankan nilai kemanusiaan dalam kehidupan. Inilah tujuan utama kelahiran manusia. 

www.booksindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun