Mohon tunggu...
ZHABELLALITA PUTRI RIZKY
ZHABELLALITA PUTRI RIZKY Mohon Tunggu... Lainnya - Bella

Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bijak dalam Menggunakan Media Sosial

23 Juni 2021   14:29 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:52 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengguna internet dari tahun ke tahun semakin meningkat. Munculnya platform atau media sosial membuat banyak orang di berbagai belahan dunia tertarik untuk menggunakan media sebagai tempat bersosialisasi. Selain praktis, media sosial juga menyajikan berbagai fitur yang unik.

Perkembangan penggunaan teknologi di dunia sangat maju, media internet sebagai sarana komunikasi ini pun menjadi semakin pesat setelah internet mulai dapat diakses melalui telepon seluler. Di Indonesia mengalami peningkatan penggunaan media sosial yang diakses dari handphone.

Perkembangan dan penggunaan media sosial saat ini yang sangat cepat dalam komunikasi. Hal ini karena media sosial digunakan sebagai tempat untuk menyampaikan pendapat, berbagai opini, dan meningkatkan diskusi dan membangun hubungan dengan orang lain. Namun, media sosial penting untuk digunakan secara cerdas dan sehat. Bermedia sosial memberikan peluang bagi generasi muda untuk merefleksikan nilai-nilai Revolusi Mental melalui berbagai platform media sosial. Revolusi Mental sendiri adalah gerakan untuk mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong berdasarkan Pancasila yang berorientasi kemajuan, agar Indonesia menjadi negara yang maju, modern, makmur, sejahtera, dan bermartabat.

Banyak sekali potensi digital saat ini, dari menambah pundi-pundi rupiah, menambah wawasan, dan sharing pengetahuan. Faktanya, pada zaman saat ini semua orang bisa membuat konten dengan mudah di berbagai media sosial. Hal itu bertujuan untuk berbagi ilmu atau untuk mendapat penghasilan dari media sosial. Platform media sosial yang bisa menghasilkan uang yaitu Instagram, Tiktok, dan YouTube. Sedangkan dari platform berita seperti Blog, Instagram, Medium, Mojok, Storial.co, dsb.  Pada zaman saat ini cara mendapatkan uang itu mudah, asal kita semangat pantang menyerah.  

Sebagai seseorang yang aktif dalam bermedia tentunya saya pernah merasakan menjadi content creator di berbagai platform. Hal ini menjadi tantangan bagi saya pribadi ketika saya akan menerbitkan sebuah konten. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebaik mungkin, seperti design yang menarik, keaktualan konten, manfaat konten, dan susunan kata. Agar konten yang kita luncurkan mendapat nilai yang bagus harus mempertahankan kualitas konten dengan baik dan konten tersebut tidak hoax.

Perkembangan media sosial di Indonesia memunculkan banyak platform yang memiliki kegunaan masing-masing.

Instagram, platform ini bisa digunakan untuk menawarkan suatu brand. Instagram berguna juga untuk membagikan foto maupun video dalam suatu moment atau kegiatan. Dalam berbisnis, instagram juga menghadirkan Instagram Shoping. Fitur ini untuk membeli brand dengan melakukan langsung dari postingan Instagram. Keberadaan instagram dijadikan sebagai media pemasaran yang paling mudah sebagai media promosi. Instagram juga menghadirkan fitur Insta Story yang sering digunakan oleh pengguna instagram untuk medokumentasikan foto maupun video yang hanya bisa dilihat oleh pengguna lain dalam waktu 24 Jam.

Tiktok dikatakan sebagai platform yang unik karena memiliki fitur yang berbeda dari media sosial lainnya. Aplikasi TikTok ini meluncurkan adegan seperti menyanyi dan menari untuk menarik pengguna aplikasi tersebut.

Youtube, platform paling populer saat yang berbentuk video yang dibuat oleh content creator untuk para penontonnya. Banyak sekali konten konten yang ada di Youtube, seperti iklan, review barang atau makanan, vlog sehari- hari (Daily Vlog), beberapa tutorial makeup, hijab atau yang lain.

Banyak masyarakat yang terlena dalam mengakses media sosial. Kemudahan platform media sosial itu, membuat masyarakat sampai lupa waktu dalam penggunaannya. Aktif dalam bermedia sosial membuat kita faham dengan adanya berita hoax, penyebaran ujaran kebencian, dan banyak lagi hal-hal fatal lainnya yang bisa merugikan banyak pihak. Dengan itu kita sebagai penggunanya harus bijak dalam menggunakannya, dengan cara tidak asal memposting suatu konten. Kita harus memilih milih mana yang tepat untuk dijadikan konten karena zaman sekarang bukan hanya para orang dewasa yang menggunakannya, tetapi kini anak anak juga menggunakan sosial media. Orang tua berperan penting untuk membatasi dan mengawasi anak-anak dalam bermedia sosial. Dalam bermedia sosial juga diperlukan untuk menjaga etika dan kesopanan, juga perlu mengfilter akun-akun yang mengikuti anda di sosial media. Seiring perkembangannya, media sosial ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Media sosial juga memiliki dampak dalam berinteraksi dengan orang lain,  karna kadang orang yang sudah asik dengan social media mereka lupa ada kehidupan sosial di luar ponsel, kurang komunikasi dengan orang lain di kehidupan nyata. Bahkan tak jarang remaja menjadi 'jauh' dengan orang-orang di sekitarnya seperti keluarga dan teman. Bila dibiarkan, hal ini dapat merusak hubungan. Maka kita sesama pengguna sosial media harus mempunyai rasa kemanusiaan untuk saling mengingatkan agar tidak akan terjadi hal buruk dalam bermedia sosial.

Boleh jadi ada cara-cara lain yang lebih canggih dapat dilakukan untuk melakukan penyaringan konten dalam sebuah penyedia platform harus bertanggung jawab dalam menyaring konten yang diunggah oleh penggunanya, pada khususnya terkait dengan hak cipta. Apabila terdapat konten yang mengandung hak cipta orang lain, maka yang bersangkutan harus membayar royalti atau tidak boleh melakukan pengunggahan. Hal ini memang terdengar baik dan rasional, namun pelaksanaannya lebih kompleks dari itu. Perlu diketahui bahwa dalam sebuah platform yang mapan, misalnya Instagram ada banyak sekali konten yang diunggah oleh penggunanya. Tentunya akan sangat sulit untuk memeriksa satu persatu konten yang diunggah secara manual. Pada akhirnya, para penyedia platform akan menggunakan algoritma yang secara otomatis menyaring konten yang diunggah. Tingkat kecanggihan program penyaringan ini yang seringkali diragukan oleh para pengguna internet.

Apabila seseorang menggunakan lukisan orang lain yang hak ciptanya didaftarkan dan dilindungi untuk membuat konten satire, apakah hasil unggahannya akan terkena penyaringan?

Hal semacam inilah yang menimbulkan kekhawatiran bahwa kebebasan berekspresi pengguna internet akan dibatasi perihal tidak mudahnya melakukan pengaturan konten dalam dunia cyber. Misalnya, dilakukan penyaringan terhadap konten-konten terkait dengan kebencian, baik dalam bentuk tulisan maupun gambar dalam media sosial. Penyaringan yang terotomatisasi terhadap konten-konten tersebut memang terdengar baik secara teori, namun belum tentu algoritma yang akan digunakan cukup canggih untuk membedakan mana pembicaraan yang hanya bersifat bergurau antar teman dengan mana yang betul-betul berisikan ujaran kebencian.

Kiranya belum terlambat untuk Indonesia meniru pendidikan literasi media seperti yang dilakukan oleh beberapa negara lain. Kondisinya sudah sangat mendesak saat ini karena ketergantungan masyarakat pada media terutama media sosial tergolong tinggi. Sementara disisi lain banyak diantara pengguna media sosial tersebut tidak mempunyai pemahaman yang baik tentang seluk beluk media yang digandrunginya tersebut.

Pemberdayaan masyarakat melalui kemampuan literasi media dapat mengurangi perilaku bermedia yang tidak sehat. Mari bersikap bijak dalam menggunakan media sosial. Hati-hati, kritis, dan waspada ketika bermedia sosial. Jangan gampang percaya termasuk jangan mudah menyebarkan informasi yang belum teruji kebenarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun