Mohon tunggu...
Aqida Izza
Aqida Izza Mohon Tunggu... Buruh - resolusi 2020 menulis minimal 200 kata sehari

Wirausaha yang hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghargai Vs Menghormati

4 Mei 2020   07:53 Diperbarui: 4 Mei 2020   08:06 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika anda mengikuti podcast Deddy Corbuzier, baru-baru ini beliau bersama dengan Helmi Yahya membicarakan topik yang sangat menarik. Namun ada satu perbincangan yang sangat mengena bagi saya yakni ketika Helmi Yahya mengatakan bahwa menghargai dan menghormati orang adalah dua hal yang berbeda. Hal ini cukup membuat saya termenung dan memunculkan "Aha moment".

Sejak dulu saya selalu tertarik mengamati budaya bangsa Indonesia dimana tempat saya tinggal dan tumbuh. Sebagai orang Indonesia saya sadar bahwa kita selalu diajarkan untuk selalu menghormati orang tua selayaknya negara-negara di Asia pada umumnya yang tentunya saya sangat bangga dengan hal ini. 

Budaya seperti mencium tangan orang tua, menggunakan bahasa yang lebih sopan serta panggilan-panggilan tertentu saat berbicara dengan orang tua merupakan sesuatu yang indah menurut saya pribadi karena tidak semua bangsa memelihara budaya seperti ini. 

Seperti yang kita tahu, di beberapa negara barat perlakuan terhadap orang tua mungkin jauh berbeda daripada negara-negara Asia. Contoh kecilnya misalnya di Indonesia sangat tabu untuk mengirim orang tua ke panti jompo di usia tuanya karena mayoritas dari kita menganggap hal ini tidak patut mengingat jasa mereka yang tidak terbalaskan saat merawat kita semenjak kecil.

Jika anda mengirimkan orang tua anda ke panti jompo besar kemungkinan jika para tetangga akan bergunjing tentang anda dan anda harus menerima sanksi sosial ini. 

Sedangkan di negara barat seperti Amerika misalnya, sangatlah wajar mengirim orang tua ke panti jompo karena menurut mereka disana orang tua akan mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Selain itu, kelembagaan di sana juga sangat baik menangani hal ini.

Namun di sisi lain dalam pergaulan sehari-hari saya merasa orang Indonesia juga cukup cuek soal tata krama. Misalkan ketika ada seseorang yang membukakan pintu di minimarket banyak dari kita yang menganggap hal ini wajar tanpa perlu mengucapkan terima kasih. 

Pernah saya melihat suatu acara tv dimana terdapat seorang "binman" atau yang kita kenal sebagai tukang sampah asal Inggris yang bertukar pengalaman untuk menjadi tukang sampah di Indonesia. 

Dalam salah satu adegannya ketika dia memungut sampah di salah satu kompleks perumahan kaya di Jakarta, ada seorang asisten rumah tangga yang memberikan sampah dengan raut muka yang tidak ramah tanpa mengucapkan terimakasih. 

Mungkin di Indonesia hal ini wajar namun meninggalkan kesan negatif bagi si binman asal Inggris tersebut. Seperti yang kita tahu Inggris merupakan salah satu negara yang menjunjung tinggi manner dalam kehidupan sehari-hari.

Saya memang tidak punya banyak teman asing, namun saya cukup memperhatikan sebagian perilaku mereka. Ketika suatu hari saya mengenakan pakaian yang tampak bagus dan rapi, ada salah satu teman saya asal Polandia yang melontarkan pujian "You look good with that dress". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun