Mohon tunggu...
Masim Vavai Sugianto
Masim Vavai Sugianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - IT Consultant

Traveler, Seasonal Farmer, Open Source Enthusiast and Book Lover. Works as an Independent Worker and Self-Employer. https://linktr.ee/zezezahra

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Refleksi Pengalaman Pribadi: Keluar dari Jerat Masalah Keuangan

30 Desember 2022   06:21 Diperbarui: 30 Desember 2022   06:31 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga sampai empat tahun melakukan hal tersebut, saya sampai pada titik pemikiran bahwa apa yang saya lakukan bisa memiliki peluang untuk dikembangkan lebih lanjut. Saya juga tidak kepingin melakukan fokus saya ke usaha lain pada saat saya sedang bekerja di perusahaan. Jadi saya menghadap pimpinan perusahaan, kemudian mengutarakan niat saya untuk mengundurkan diri. Saat itu bulan Mei 2010, bulan ulang tahun saya. Bulan dimana saya biasanya membuat keputusan besar atau menjalankan berbagai hal yang bisa mengubah jalan hidup saya. Meski awalnya pimpinan perusahaan keberatan mengingat posisi dan peluang karir saya, namun akhirnya ia bisa memahami dan menerima apa yang saya sampaikan. Ia meminta saya untuk tetap bekerja dengan beberapa fasilitas dan fleksibilitas tambahan hingga akhir Desember 2010 agar secara paralel perusahaan bisa mendapatkan pengganti saya dan melakukan alih pekerjaan dengan baik. Jika orang lain mengundurkan diri dengan status "one month notice", saya mengundurkan diri dengan situasi "six month notice"

Tahun 2022 ini, usaha yang saya jalani dalam bentuk perusahaan kecil dibidang jasa IT-Excellent Infotama Kreasindo-menapak ke usia 11 tahun.

Team Excellent-Dok. pribadi
Team Excellent-Dok. pribadi

Banyak yang bilang, "Cape amat sampai harus kerja sampingan...". Ya namanya pengalaman mungkin tidak harus sama untuk setiap orang. Bisa saja orang lain lebih sukses tanpa wirausaha, lebih mapan dengan meniti karir di perusahaan atau melakukan hal lain yang dianggap lebih tepat. Itu sah-sah saja dan itu benar adanya. Tidak untuk didikotomikan. Konteks tulisan ini bukan untuk segera keluar dari pekerjaan dan berwirausaha. Konteksnya adalah untuk mau mereview situasi kita dan melakukan upaya untuk mengatasi masalah. Kita yang lebih tahu situasi kita masing-masing. Kita perlu mengingat fakta bahwa jika kita diam saja tanpa melakukan apa-apa juga cape kok. Jika diam saja kita cape dan kita beraktivitas juga cape, lebih baik kita beraktivitas untuk mendapatkan kemaslahatan kehidupan. Baik untuk kita maupun keluarga, agar pada gilirannya nanti kita juga dapat berkontribusi pada masyarakat.

Hidup kita milik kita, susah maupun senang, kita juga yang menjalaninya.

Saya kutipkan kembali salah satu bait puisi favorit saya dari novel Balada Si Roy, "Telegram"- Toto ST Radik :

Jalannya berkelok dan mendaki
Siapa menanti tak pernah kutahu
Sunyiku pun kekal: menjajah diri
Dan angin pun gelisah menderu


Ah, ingin aku istirahat dari mimpi
Namun selalu kudengar ia menyeru
Tentang jejak di tanah berdebu
Diam-diam aku pun berangkat pergi

Catatan :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun