Cinta kepada Allah (Mahabbah)
Ridha tidak mungkin tercapai tanpa cinta yang mendalam kepada Allah.
Ridha dan Kehidupan Sehari-hari
Ridha tidak hanya relevan dalam konteks spiritual, tetapi juga berdampak besar pada kehidupan sehari-hari. Orang yang ridha cenderung memiliki:
Mentalitas Positif
Mereka tidak mudah merasa kecewa atau putus asa karena meyakini bahwa setiap kejadian memiliki hikmah.
Hubungan Sosial yang Baik
Ridha membuat seseorang lebih sabar dan pemaaf, sehingga menjaga hubungan baik dengan orang lain.
Kesehatan Jiwa
Dengan menerima keadaan apa adanya, mereka terhindar dari stres atau kecemasan yang berlebihan.
Penutup
Ridha adalah maqam yang tinggi dalam perjalanan tasawuf, yang menuntut kesadaran penuh akan kasih sayang dan kebijaksanaan Allah SWT. Ridha menjadikan seorang hamba mampu menerima segala ketetapan Allah dengan lapang dada dan penuh cinta. Sebagaimana yang disampaikan oleh para sufi, ridha bukan sekadar menerima, tetapi juga merasa puas dan bahagia dengan apa yang telah Allah tetapkan.
Mencapai ridha memerlukan usaha spiritual yang terus-menerus, termasuk melalui tawakal, sabar, dan cinta kepada Allah. Pada akhirnya, ridha menjadi bukti nyata dari iman seorang hamba, sebagaimana firman Allah:
"Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka." (QS. At-Taubah: 111).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H