Mohon tunggu...
Zeystin NurAprilia
Zeystin NurAprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Mahasiswa PGMI UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Pandangan Negatif Mengenai Sekolah-sekolah Antar Agama

11 Desember 2023   22:19 Diperbarui: 11 Desember 2023   22:44 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

halo sobat kompasiana!!!

Pada tanggal 21 november kemarin saya dan teman sekelompok saya melakukan kunjungan ke sekolah katolik di daerah Jakarta Timur.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk menganalisa profil dan manajemen yang ada di sekolah tersebut, jujur saya sebagai orang islam yang belum pernah berkunjung ke tempat-tempat ataupun wilayah kawasan non-muslim saya merasa cemas, terutama pada kehadiran saya yang memakai baju muslim tertutup. Saya khawatir pihak sana tidak mau menerima ataupun memberikan sambutan yang kurang baik bagi saya. 

Tetapi pada kenyataan nya ketika saya dan teman-teman datang, saya diberikan sambutan yang sangat baik sampai-sampai kepala sekolah nya pun ikut menyambut secara langsung kedatangan kami. Pihak sekolah memberikan pelayanan yang sangat baik kepada kami, mereka sangat antusias dan terbuka dengan pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan. 

Sekolah yang kami datangi yaitu SMP Marsudirini, Cawang, Jakarta Timur. Dari hasil analisa kami mendapatkan suatu ilmu baru, suatu pengetahuan yang belum pernah kita dapatkan sebelumnya yang mana pengetahuan ini bisa mengubah pandangan negatif terhadap sekolah-sekolah yang bercirikan agama selain islam. meskipun sekolah SMP Marsudirini ini bercirikan agama Katolik dan di kepalai oleh suster di bawah naungan OSF, sekolah ini juga menerima siswa dari agama-agama yang lain seperti Protestan,Islam,Budha bahkan Hindu pun ada. Mereka menyama ratakan semua fasilitas dan hak-hak yang wajib siswa dapatkan. Dan untuk mengenai hal-hal keagamaan mereka memberikan siswa kepada orang-orang se agama nya, seperti halnya agama katolik belajar agama katolik dengan guru yang seagama , islam belajar agama islam dengan guru yang seagama juga, begitu pula agama-agama lain.

saya terkagum melihat para siswa yang antar beragama bisa hidup rukun dalam suatu sekolah dan mampu menjadi anak-anak yang taat dan bertaqwa sesuai agamanya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun