Mohon tunggu...
zey fathurraziharahap
zey fathurraziharahap Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi memulai untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Peran Mahasiswa

31 Desember 2022   00:15 Diperbarui: 31 Desember 2022   00:19 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu mahasiswa ? Apa peran mahasiswa bagi bangsa dan negara indonesia ? Skill apa yang harus dimiliki mahasiswa ? .

Terlepas dari pertanyaan itu semua, para ahli menyebut Mahasiswa adalah seseorang yang tengah menimba ilmu atau belajar dan terdaftar pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, hingga universitas. Hartaji 2007. Mahasiswa juga akan berperan  sebagai masyarakat kampus yang mempunyai tugas utama berupa belajar, membaca buku yang relevan dengan materi perkuliahan, membuat makalah, presentasi, berdiskusi, hadir di sebuah seminar, dan kegiatan lain yang bercorak kekampusan siallagan 2011 . 

Di samping itu, mahasiswa juga memiliki beban yang melekat pada diri mahasiswa sebagai agen perubahan dan pengontrol sosial masyarakat, seperti yang di sampaikan salah seorang pendiri bangsa "mahasiswa adalah hati dan pikiran masyarakat". Kelihatan nya memang berat ya ? Namun memang itulah tugas mahasiswa sebagai bentuk implementasi dari ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh selama aktif di kampus.

Namun ketika mendapatkan satu label yang disebut dengan mahasiswa. Keluarga dan lingkungan sekitar  tentu ada yang pro dan kontra. Karena bagi mereka yang pro,seorang mahasiswa bisa membawa bangsa dan negara menuju ke yang lebih baik lagi, sedangkan mereka yang kontra, mahasiswa hanya mendapatkan gelar dan tak punya tujuan yang tetap. Lalu,apa peran mahasiswa sebenarnya.  

Haruskah mahasiswa untuk mengejar nilai.

Karena setiap anak yang bersekolah punya keinginan lebih untuk mendapatkan nilai tinggi. Karna mereka berpandangan jika mendapatkan nilai yang tinggi seakan menjamin semuanya. Baik,dari pekerjaan,kediaman, bahkan pasangan. Apapun mereka lakukan untuk mencapainya; seperti rajin kuliah, hobby datang kuliah hingga sering sering kuliah. Hal ini melekat dan tak terpisahkan,karena yang rajin akan dapat nilai yang bagus dan yang malas akan mendapatkan nilai yang buruk. Logika dasar yang dibangun mahir sajak sekolah dasar hingga menengah atas. Keyakinan berprestasi diukur dari nilai tinggi. Padahal tak semua nilai tinggi unya hasil seperti yang dinginkan.

Salah satu contoh kisah para jenius tak selalu berakhir bahagia. Christopher langan salah satunya yang mampu bicara 6 bulan. Dan pada masa remaja nya ia suka membaca buku fisika.  Usia 16 tahun ia mampu memahami karya betrand russel serta Alfred nort whitehead. Ia jenius yang istimewa.

Christopher juga mampu memahami karya yang amat sulit,principia mathematica. Mendapatkan nilai sempurna dan sempat tertidur saat ujian. Ia sering bolos sekolah dan masuk hanya kalau ujian saja. Harusnya ia menjemput kehidupan yang gemilang dengan kesuksesan yang fantastis. Tetapi masa kecil yang genius itu tak membuat hidupnya sukses : jack langan sering dipecat dari pekerjaannya dan keluarganya harus tinggal berpindah pindah. Kelak hidup keluarganya menghandalkan bantuan dari pemerintah. Hidup chris  seperti arus  yang menurun keberhasilannya mencetak nilai yang tinggi tak mengantarkan hidup sukses.

Lewas ternan meniliti hal ini dengan hasil yang mengejutkan. Risetnya kemudian menghasilkan buku yang populer. Seakan ada kepercayaan ghaib bahwa nilai tinggi dan IQ nya bear akan bawa orang untuk berhasil. Tetapi hal tersebut di patahkan sebaliknya bahwa mereka sebagai pemegang IQ tinggi ternyata tak satupun mendapat nobel. Mereka memang mempunya karir tapi penpadatan dan pekerjaan yang didapat tak setinggi IQ nya.

Haruskah mahasiswa menjadi pembangkang

Dalam dunia yang lucu ini seharusnya kita bosan dengan pandangan yang lazim. Pandangan yang selalu meyakini bahwa apa yang diterima itula yang final. Maka pembangkang diperlukan untuk mengail sebuah pengalaman. Tiap pengalaman menimbulkan sensasi gagasan baru bisa membawa pada kreativitas serta kobaran imaginasi.

Jika kita melihat bahwa mahasiswa yang aktif terlibat dalam situasi gerakan berusaha memikirkan hal hal besar diluar dari dirinya sendiri dan mencoba membua kegiatan yang mempengaruhi mahasiswa lainnya. Lalu skil apa yang harus dimiliki seorang mahasiswa.

Benarkah skill para si genius menjadi pemberontak di masa kuliahnya

Contoh yang paling muda. Steve jobs, manusia langkah ini seperti penerobos masa depan. Ia seorang yang tak mudah percaya dengan apa yang dikatakan orang pada umumnya. Sifat pemberontak yang dimiliki nya  saat bertemu dunia kampus yang sangat gila. Jobs juga menolak menerima kebenaran yang diterima secara umum, dan ia ingin mempelajari semuanya sendiri.

Terlepas dari itu semua perilaku si pemberontak dikenang, jobs berkarta jika kau tidak menyibukkan diri untuk memperbaharui diri maka kau akan disibukkan dengan kehancuran.  Lalu apa tuga mahasiswa yang sebenarnya. Dalam dunia yang dewasa ini sebaiknya kuliah meneguhkan individu sebagai seorang masyarakat. Selama ini kampus hanya berusaha untuk meneguhkan keputusan sebagai sebuah kepatutan sehingga akan sedikiti orang yang menentang segala sesuatunya. Ketidak beraniaan itulah yang harusnya dienyahkan dalam dunia pendidikan tinggi.

Ketidakberanian hanya akan mental yang kacau dan patuh terhadap kebujakan yang salah. Benci pada perbedaan dan sulit menentang hal yang harusnya ditentang, padahal kampus harus mendidik mahasiswa nya sebagai kematangan seorang anak muda untuk selalu mempercayai bahwa pengetahuan yang diikonsumsinya bisa menjadi kekuatan yang mengubah tatanan. Tetapi pengetahuan itu bukan merupakan suatu doktrin. Melainkan suatu landasan untuk pengembangan minat minat baru. Tugas mahasiswa dan kampus mengembangkan suatu watak intelektual dalam diri mahasiswa. Watak yang dimiliki berupa keberaniaan untuk mengepresikan gagasan gagasan progresif dengan cara yang lebih komunikatif dan provokatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun