Menebar Ilmu di Sungai Besi Indah: Kisah Anak KKN yang Membawa Cahaya Pendidikan

Di sudut yang tenang dan indah dari desa Sungai Besi Indah, para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjalankan misi mulia mereka: mendidik dan menginspirasi generasi muda setempat.

Setiap pagi dimulai dengan kegiatan yang penuh makna. Anak-anak KKN bersama dengan anak-anak desa melaksanakan mengaji berjamaah. Kegiatan ini menjadi inti dari rutinitas pagi, di mana anak-anak belajar membaca Al-Qur'an dengan bimbingan para mahasiswa. Selain memperkuat pemahaman agama, mengaji berjamaah juga membangun rasa kebersamaan dan kekompakan di antara peserta.

Ritual ini tidak hanya tentang membaca teks suci, tetapi juga tentang membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat. Kegiatan ini dijadikan sebagai momen refleksi spiritual yang memberi semangat dan ketenangan sebelum memulai aktivitas sehari-hari.

Makan Bersama: Membangun Koneksi dan Kebersamaan

Makan Bersama/dok. pri

Usai mengaji, waktu makan bersama menjadi kesempatan untuk mempererat hubungan antara anak-anak KKN, anak-anak desa, dan keluarga mereka. Makanan sederhana namun lezat yang disajikan menjadi lebih spesial karena dimakan bersama. Selama makan, suasana hangat dan akrab terasa, membangun koneksi yang lebih dalam antara mahasiswa dan masyarakat lokal.

Momen makan bersama ini tidak hanya tentang menikmati hidangan, tetapi juga tentang berbagi cerita, pengalaman, dan saling mendukung. Ini adalah waktu yang sangat berharga di mana semua orang dapat berkumpul, berbincang, dan memperkuat ikatan komunitas.

Belajar Bersama: Pendidikan yang Menyenangkan dan Bermakna

Setelah makan pagi, sesi belajar dimulai. Anak-anak KKN mengadakan kelas-kelas yang dirancang untuk membantu anak-anak desa dalam berbagai mata pelajaran. Metode pengajaran mereka menyenangkan dan interaktif, memastikan bahwa anak-anak tidak hanya memahami materi, tetapi juga menikmati proses belajar.

1. Kelas Akademik: Di sini, anak-anak diajarkan berbagai mata pelajaran seperti matematika, bahasa Indonesia, dan IPA dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh kreativitas. Permainan edukatif dan alat peraga menjadi bagian dari pengajaran untuk membuat proses belajar lebih menarik.

2.