Sungai Besi, Malaysia 8 Agustus 2024 -- kedua Mahasiswa dari Universitas yang berbeda, Fasha Fikarussyifa (Universitas Muhammadiyah Pringsewu lampung) dan Muchlis Aditya Azikin (Universitas Muhammadiyah Gorontalo) tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Sanggar Bimbingan Sungai Besi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di daerah tersebut dengan menggunakan kurikulum pendidikan Indonesia. Kegiatan KKN ini akan berlangsung selama 22 hari dan mengharapkan  hasil yang positif bagi perkembangan pendidikan anak-anak.
Memperkuat Nilai Keagamaan
Selain fokus pada peningkatan kualitas akademis, program KKN di Sanggar Bimbingan Sungai Besi juga menekankan pentingnya pembinaan karakter dan nilai-nilai keagamaan. Dalam rangka memperkuat keimanan dan ketakwaan anak-anak, mereka menginisiasi kegiatan sholat dhuha secara rutin setiap harinya.
Setiap pagi, anak-anak bersama para mahasiswa melaksanakan sholat dhuha sebagai bagian dari rutinitas harian mereka. Namun, yang menjadi sorotan adalah semangat toleransi yang tumbuh subur di tengah lingkungan belajar ini, terutama dengan adanya satu siswi non-Muslim yang merasa nyaman dan diterima tanpa perbedaan
Lingkungan yang Toleran dan Inklusif
Di tengah rutinitas sholat dhuha yang dilaksanakan setiap hari, terdapat seorang siswi non-Muslim, yang turut serta dalam kegiatan di sanggar. Meskipun tidak ikut melaksanakan sholat, siswi itu tetap merasa nyaman dan dihargai dalam lingkungan tersebut. Mahasiswa dan anak-anak lainnya mendukungnya dengan tidak memaksakan keyakinan, melainkan menciptakan suasana yang penuh dengan pengertian dan saling menghormati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI