Mohon tunggu...
PenaZevanya.
PenaZevanya. Mohon Tunggu... Penulis - Siswa/Penulis 'Karet, dan Getah'

Sejak usia tujuh tahun, saya gemar menulis. Saya mudah jatuh cinta dengan buku-buku jadul, meski halamannya lecek dan keriting bagai rambut yang habis dicatok. I'm extremely flexible, so artikel-artikel yang saya tulis di sini beragam, agar kalian tidak mempunyai ruang untuk kebosanan, hehe! sekaligus agar saya mendapatkan cuan-cuan wangyԅ(¯﹃¯ԅ).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persuasi Bawah Sadar: Menggali Rahasia Pengaruh Tanpa Disadari (LENGKAP)

4 Oktober 2024   10:50 Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:17 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persuasi merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Setiap hari, kita terpapar oleh iklan, berita, serta percakapan sehari-hari yang berupaya memengaruhi pandangan dan perilaku kita. Salah satu metode persuasi yang sering menimbulkan kontroversi dan menarik perhatian adalah persuasi bawah sadar atau yang lebih dikenal dengan istilah subliminal persuasion. Persuasi ini beroperasi di bawah ambang kesadaran, memberikan dorongan halus yang tanpa disadari bisa memengaruhi keputusan dan tindakan seseorang.

Namun, bagaimana sebenarnya mekanisme dari persuasi bawah sadar ini berfungsi? Apakah benar-benar efektif? Dan bagaimana cara kita dapat mengidentifikasi serta memanfaatkannya secara positif? Ayo bahas lebih lanjut.

PENGERTIAN.

Persuasi bawah sadar adalah bentuk pengaruh yang diterapkan tanpa disadari oleh penerimanya. Dalam dunia periklanan, persuasi ini seringkali melibatkan pesan yang sangat singkat, halus, atau samar—hingga tidak disadari oleh kesadaran sadar seseorang, tetapi tetap mampu merangsang pikiran bawah sadar. Sebagai contoh, sebuah gambar yang hanya muncul dalam hitungan milidetik atau pesan audio yang diputar sangat pelan sehingga tidak terdeteksi oleh telinga. 

Dasar dari teori persuasi bawah sadar berasal dari gagasan bahwa otak manusia memiliki dua tingkat pemrosesan, yaitu kesadaran sadar dan bawah sadar. Pada tingkat bawah sadar, kita lebih rentan terhadap informasi yang "tersembunyi" karena otak kita tidak secara kritis menganalisis atau menilai informasi tersebut. Dengan demikian, pesan subliminal ini dapat memengaruhi perilaku kita tanpa kita sadari.  

SEJARAH & EKSPERIMEN PERSUASI BAWAH SADAR.

Salah satu eksperimen yang terkenal dalam bidang persuasi bawah sadar dilakukan oleh James Vicary pada tahun 1957. Vicary menyatakan bahwa dengan menampilkan pesan 'Drink Coca Cola' dan 'Eat Popcorn' di layar bioskop selama beberapa milidetik, penjualan Coca-Cola dan popcorn mengalami lonjakan yang signifikan. Walaupun kemudian Vicary mengakui bahwa klaimnya tidak benar, dan hanya demi popularitas, konsep tersebut tetap menarik minat banyak pihak. 

Terlepas dari kontroversi seputar hal ini, eksperimen tersebut membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana pesan subliminal dapat memengaruhi persepsi dan perilaku. Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian di bidang neuroscience telah menunjukkan bahwa otak manusia memang dapat memberikan respons terhadap rangsangan subliminal, terutama dalam konteks emosional atau motivasional.

CARA KERJA PERSUASI BAWAH SADAR.

Persuasi bawah sadar bekerja dengan menargeti bagian yang tidak secara aktif kita sadari atau kita kontrol dari pikiran manusia. Beberapa cara persuasi ini beroperasi antara lain:

1. Pesan Visual Tersembunyi: Pesan ini berupa gambar atau kata-kata yang disisipkan dalam iklan atau konten media dengan durasi sangat singkat, sulit dikenali oleh mata sadar. Misalnya, dalam iklan makanan, terdapat gambar sekilas senyum yang membuat pemirsa merasa lebih bahagia saat melihat produk.

2. Priming Emosional: Metode ini menggunakan asosiasi bawah sadar untuk mempengaruhi emosi seseorang. Misalnya, mengasosiasikan produk dengan musik yang menyenangkan atau aroma tertentu. Otak akan mengasosiasikan produk tersebut dengan perasaan nyaman, meningkatkan dorongan untuk membelinya.

3. Pesan Auditory Tersembunyi (Backmasking): Melibatkan rekaman suara yang diputar terbalik atau diputar dengan volume sangat rendah. Meskipun pesan ini tidak bisa didengar dengan jelas, teori mengatakan otak kita tetap bisa memprosesnya di tingkat bawah sadar.

BEBERAPA CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun