Mohon tunggu...
PenaZevanya.
PenaZevanya. Mohon Tunggu... Penulis - Siswa/Penulis 'Karet, dan Getah'

Sejak usia tujuh tahun, saya gemar menulis. Saya mudah jatuh cinta dengan buku-buku jadul, meski halamannya lecek dan keriting bagai rambut yang habis dicatok. I'm extremely flexible, so artikel-artikel yang saya tulis di sini beragam, agar kalian tidak mempunyai ruang untuk kebosanan, hehe! sekaligus agar saya mendapatkan cuan-cuan wangyԅ(¯﹃¯ԅ).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persuasi Bawah Sadar: Menggali Rahasia Pengaruh Tanpa Disadari (LENGKAP)

4 Oktober 2024   10:50 Diperbarui: 4 Oktober 2024   11:17 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.pinterest.com/nekkrox

Meskipun persuasi bawah sadar mungkin terdengar sangat manipulatif, kenyataannya, penggunaannya telah menjadi bagian yang tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dapat ditemukan dalam berbagai konteks, antara lain:

1. Periklanan: Banyak perusahaan menggunakan simbol atau warna tertentu dalam logonya untuk menciptakan asosiasi emosional yang kuat. Sebagai contoh, warna merah sering dikaitkan dengan gairah atau energi. Oleh karena itu, banyak restoran cepat saji memanfaatkan warna ini untuk menarik perhatian dan meningkatkan nafsu makan pelanggan.

2. Film dan Media: Beberapa film atau acara TV menggunakan pesan-pesan singkat untuk membentuk opini publik atau meningkatkan keterlibatan emosional. Penggunaan simbol atau pesan yang muncul frekuensinya singkat dapat menjadi bentuk 'priming' yang berpengaruh pada pandangan dan emosi penonton.

3. Musik dan Suara: Restoran atau pusat perbelanjaan sering menggunakan musik dengan tempo tertentu untuk memengaruhi perilaku konsumen. Musik dengan tempo cepat dapat mendorong pelanggan untuk makan lebih cepat, sementara musik dengan tempo lambat dapat menciptakan suasana yang lebih santai, memungkinkan pelanggan untuk menghabiskan lebih banyak waktu di tempat tersebut.

STUDI KASUS & PENELITIAN TERKINI.

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa pesan subliminal dapat berdampak dalam situasi tertentu. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Karremans, Stroebe, dan Claus pada 2006 menyatakan bahwa pesan subliminal yang terkait dengan merek minuman hanya efektif ketika individu sedang dalam keadaan haus. Hal ini menegaskan bahwa upaya persuasi secara tidak sadar lebih efektif saat terdapat kebutuhan yang relevan.

Studi lain menggunakan pemindaian otak (fMRI) untuk menunjukkan bahwa stimulus subliminal dapat mengaktifkan bagian otak yang mengatur emosi dan motivasi. Temuan ini menegaskan bahwa walaupun kita tidak menyadari pesan tersebut, otak kita tetap meresponsnya.

KONTROVERSI, SERTA ETIKA DALAM PENGGUNAAN PERSUASI BAWAH SADAR.

Penggunaan persuasi bawah sadar sering kali memicu perdebatan, terutama terkait masalah etika. Banyak yang berpendapat bahwa jenis persuasi ini melanggar hak individu untuk membuat keputusan secara sadar dan rasional. Dalam konteks periklanan, sebagian menganggap bahwa penerapan teknik ini dapat dianggap sebagai tindakan manipulasi yang tidak adil.

Berbagai negara telah mengimplementasikan regulasi terkait penggunaan pesan subliminal dalam periklanan dan media. Contohnya, di Amerika Serikat, Komisi Komunikasi Federal (FCC) telah mengeluarkan larangan terhadap penggunaan pesan subliminal dalam iklan televisi, walaupun pelaksanaannya sering kali sulit dipantau. Tindakan ini menegaskan betapa pentingnya transparansi dalam menyampaikan informasi kepada konsumen.

Namun, terdapat pandangan bahwa persuasi bawah sadar juga memiliki potensi untuk digunakan dengan tujuan yang positif. Sebagai contoh, dalam bidang terapi, teknik subliminal dapat dimanfaatkan untuk membantu individu mengubah perilaku mereka, seperti menghentikan kebiasaan merokok atau meningkatkan kepercayaan diri.

EFEKTIVITAS PERSUASI BAWAH SADAR: Mitos atau Fakta??

Ini adalah pertanyaan yang cukup besar mengenai topik yang saya bahas kali ini. Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas persuasi bawah sadar bisa sangat bervariasi tergantung pada konteksnya dan individu yang menerimanya. Pesan subliminal umumnya lebih berhasil saat seorang individu sedang berada dalam kondisi rentan atau menerima pengaruh dengan terbuka. Pesan yang menyentuh kebutuhan atau keinginan mendasar seseorang cenderung mendapat respon lebih baik. 

Namun, dampak dari persuasi bawah sadar tidak konsisten pada setiap individu karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kesadaran diri, sikap kritis, dan kondisi emosional. Meskipun memiliki efek potensial, hasilnya tidak selalu sama dan sulit diukur secara objektif.

APLIKASI DALAM TEKNOLOGI MODERN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun