Umbi dapat dipanen setelah 6-8 bulan tanam. Umbi tahan disimpan pada suhu ruang selama 1 bulan. Adapun sisa tanamannya dapat diolah kembali menjadi kompos.
Hasil panen talas jepang dapat dijual ke pasar lokal, pabrik, pasar online, dan pasar ekspor. Pak Rizal sendiri memiliki pelanggan dari luar kota, seperti Jakarta. Selain itu, Pak Rizal menyalurkan hasil panennya ke pabrik di Yogyakarta untuk diolah lebih lanjut. Umbinya juga dapat dijual melalui e-commerce sebagai bibit.Â
Potensi ekspor talas jepang sangat tinggi, terutama ke Jepang di mana tanaman ini merupakan salah satu makanan pokok mereka selain beras. Dengan diadakannya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Cintaasih mulai mengenal dan mengonsumsi talas jepang, serta dapat membudidayakan talas jepang ini .
Kegiatan ini dapat diselaraskan dengan beberapa poin SDG's yaitu no poverty, zero hunger, dan decent work and economic growth. Prospek jangka panjang dari kegiatan ini adalah budidaya satoimo oleh masyarakat Desa Cintaasih untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, mengentaskan kemiskinan, dan menambah opsi bahan pangan. Jika satoimo dapat dibudidayakan dengan baik, tanaman ini memiliki potensi yang besar hingga pemasaran ke luar negeri, seperti Jepang. Hal tersebut tentunya akan bisa berdampak besar pada kehidupan dan ekonomi masyarakat sekitar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI