Anak lelaki cenderung tidak banyak kata-kata dalam berkomunikasi, mereka lebih banyak mengamati daripada berkomentar. Maka pandai-pandainya orang tua untuk membuka pintu komunikasi dengan anak laki-laki. Karakteristik komunikasi anak laki-laki sering kali dipengaruhi oleh usia, lingkungan, dan perkembangan individu. Anak laki-laki cenderung lebih suka langsung dalam menyampaikan informasi atau pendapat. Mereka sering berfokus pada fakta daripada emosi dalam komunikasi.Komunikasi mereka sering kali berkaitan dengan aktivitas yang sedang mereka lakukan. Mereka mungkin lebih nyaman berbicara sambil bermain atau melakukan sesuatu bersama. Â Jadi jangan heran kalau mereka menolak berbicara serius face to face untuk membicarakan sesuatu hal. Berkomunikasilah Ketika mereka sedang asyik bermain.
Secara umum, anak laki-laki mungkin menunjukkan kesulitan dalam mengungkapkan emosi mereka secara verbal. Hal ini bisa karena stereotip budaya atau perkembangan emosional yang berbeda. Dalam percakapan, anak laki-laki mungkin menunjukkan kecenderungan untuk bersaing atau menunjukkan kemampuan mereka, terutama dalam kelompok. Selain kata-kata, mereka mungkin lebih sering menggunakan bahasa tubuh atau tindakan fisik untuk menyampaikan maksud, misalnya, menunjuk atau melakukan kontak fisik, untuk menunjukkan rasa sayang kepada ibunya, dia enggan mengucapkan i love momy, tapi lebih suka memeluk atau mencium ke momynya.
Karena mereka lebih cepat menangkap komunikasi nonverbal, maka sebaliknya orang tua juga memberikan sentuhan dan komunikasi nonverbal melalui tepukan bahu.
Tepukan di bahu dari orang tua kepada anak laki-laki adalah sebuah bentuk komunikasi non-verbal yang sederhana namun sangat bermakna. Hal ini memiliki dampak besar terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak.Â
Alasan Tepukan Bahu Penting
Pemberian Rasa Aman
 Tepukan di pundak dapat menjadi simbol bahwa orang tua hadir, mendukung, dan memberikan rasa aman kepada anak. Ini membantu anak merasa diterima dan dihargai.Â
Penguatan Emosional
 Sentuhan fisik seperti tepukan di bahu dapat memberikan dorongan emosional. Anak merasa diperhatikan dan didukung, terutama saat menghadapi tantangan atau tekanan.Â
Membangun Kepercayaan Diri
  Gestur ini dapat menjadi bentuk pengakuan atas usaha atau pencapaian anak, sekecil apa pun. Ini membantu membangun rasa percaya diri dan motivasi untuk terus berkembang.Â
Komunikasi Kasih Sayang