Mohon tunggu...
Zetty Azizatun Nimah
Zetty Azizatun Nimah Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah_Guru ngaji_Dosen_Instruktur

Hobi membaca dan menulis, travelling, mengajar, bercerita, melakukan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Tips Antisipasi Anak Mengompol

28 Desember 2024   04:00 Diperbarui: 27 Desember 2024   06:07 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak mengompol adalah hal yang umum, terutama pada anak kecil, dan biasanya bukan tanda adanya masalah serius. Yang membuat para momy agak jengkel adalah bila ngompol dan meninggalkan bau pesing dan Najis di seprei, sehingga harus diganti dan dicuci, apalagi di musim penghujan seperti ini jemuran yang sulit untuk  kering. Ada beberapa tips mengantisifaktor yang menyebabkan anak mengompol,

Perkembangan Fisik yang Belum Maksimal

  • Kapasitas Kandung Kemih yang Kecil: Kandung kemih anak mungkin belum cukup besar untuk menahan urin semalaman.
  • Maturasi Saraf yang Belum Sempurna: Otak dan kandung kemih belum sepenuhnya terkoordinasi, sehingga anak sulit mengontrol keinginan buang air kecil saat tidur.

Pola Tidur

  • Tidur yang Sangat Dalam: Anak yang tidur nyenyak cenderung tidak menyadari bahwa kandung kemihnya penuh.
  • Kurangnya Respons Terhadap Sinyal Kandung Kemih: Anak mungkin tidak cukup sensitif untuk bangun ketika merasa ingin buang air kecil.

Genetik

  • Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat mengompol saat kecil, kemungkinan anak akan mengalami hal serupa.

Produksi Urin yang Berlebihan di Malam Hari

  • Beberapa anak menghasilkan lebih banyak urin di malam hari karena kadar hormon antidiuretik (ADH) yang belum cukup tinggi untuk mengurangi produksi urin saat tidur.

Faktor Psikologis atau Emosional

  • Stres atau Perubahan Lingkungan: Pindah rumah, kehadiran adik baru, atau masalah di sekolah dapat memengaruhi kebiasaan buang air kecil anak.
  • Ketidakstabilan Emosi: Anak yang merasa cemas atau tidak aman dapat mengompol sebagai respons terhadap tekanan emosional.

Kondisi Medis

Meskipun jarang, beberapa kondisi medis dapat menyebabkan mengompol, seperti:

  • Infeksi saluran kemih (ISK)
  • Diabetes
  • Konstipasi yang menekan kandung kemih
  • Masalah anatomi saluran kemih

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Pertimbangkan untuk membawa anak ke dokter jika: 1) Anak tiba-tiba mulai mengompol setelah lama tidak mengalaminya. 2) Mengompol disertai rasa sakit saat buang air kecil, urin berbau tajam, atau ada darah dalam urin. 3)Anak berusia di atas 7 tahun dan masih sering mengompol.

Tips Mengatasi Mengompol

  • Batasi Minuman Sebelum Tidur: Hindari minuman berkafein atau berkarbonasi yang dapat meningkatkan produksi urin.
  • Rutinitas ke Toilet atau Tatur (dalam Bahasa Jawa): Ajak anak buang air kecil sebelum tidur dan bangunkan untuk buang air kecil di tengah malam jika diperlukan.
  • Gunakan Alarm Mengompol: Alat ini membantu melatih anak mengenali sensasi ingin buang air kecil di malam hari.
  • Beri Dukungan Emosional: Jangan menghukum atau mempermalukan anak karena mengompol; berikan dorongan positif.
  • Latihan Pengendalian Kandung Kemih: Latih anak menahan buang air kecil dalam waktu yang singkat di siang hari untuk memperkuat kontrol kandung kemih. Sering tanya anak, mau pipis? Kebelet pipis? Kalau mau pipis bilang bunda ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun