Mohon tunggu...
Zetty Azizatun Nimah
Zetty Azizatun Nimah Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah_Guru ngaji_Dosen_Instruktur

Hobi membaca dan menulis, travelling, mengajar, bercerita, melakukan sesuatu yang baru

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jangan Sembunyikan

26 Desember 2024   06:05 Diperbarui: 26 Desember 2024   06:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Anak Istimewa ABK (https://slbnpcakrabuana.sch.id)

Jangan Sembunyikan "Anak Istimewa", Bawa Mereka Ke Dunia Kita.

 

Seringkali penulis menemukan orang tua dengan anak istimewanya, anak yang mempunyai kebutuhan khusus disembunyikan dari ranah publik. Mereka merasa minder, merupakan aib, beban hidup, sehingga apapun yang terkait dengan anak istimewanya tidak perlu orang tahu. Hal ini menjadikan dunia anak terkungkung dalam dunia mereka. Anak Istimewa juga membutuhkan kemandirian untuk menghadapi dunia nyata, tidak selamanya orang tua akan memberi kecukupan finansial, maka perlu membekali diri anak dengan skill. Dan tentu skill akan bisa dirasakan bilamana dia mempunyai koneksitas pada masyarakat. Memberi ruang anak Istimewa berinteraksi pada Masyarakat dengan tidak meneyembunyikan di rumah sebagai bentuk sikap egality dan humanis.

Membuka diri dan menerima anak istimewa dengan kebutuhan khusus (ABK) memerlukan proses yang penuh cinta, pengertian, dan keteguhan hati. Berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda dan keluarga dalam perjalanan ini:

Penerimaan Diri: 

  • Kenali Emosi Anda: Penting untuk mengenali perasaan Anda, baik itu rasa takut, cemas, atau bahkan penolakan. Ini adalah langkah awal untuk mengatasinya.
  • Terima dengan Ikhlas: Sadari bahwa setiap anak adalah anugerah, terlepas dari tantangan yang mungkin ada. Fokus pada potensi dan keistimewaan anak Anda.

Membangun Kepercayaan Diri

  • Edukasi Diri: Pelajari kebutuhan dan karakteristik anak Anda. Pengetahuan adalah kekuatan untuk memahami cara terbaik mendukung mereka.
  • Hindari Stigma: Jangan merasa malu atau takut akan pandangan orang lain. Ingatlah, penerimaan dimulai dari keluarga

Libatkan Anak dalam Kehidupan Sosial

  • Beri Kesempatan untuk Bersosialisasi: Ajak anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar, seperti bermain di taman atau mengikuti kegiatan komunitas.
  • Bangun Lingkungan yang Mendukung: Temukan komunitas yang memahami kebutuhan anak Anda, seperti komunitas orang tua ABK atau kelompok terapi.

Komunikasi Positif

  • Berbicara dengan Orang Lain: Jelaskan dengan sederhana tentang kebutuhan khusus anak Anda kepada keluarga besar atau teman, agar mereka memahami dan mendukung.
  • Ajari Anak Bicara tentang Diri Mereka: Jika memungkinkan, ajarkan anak untuk mengenali dan menjelaskan kebutuhan mereka kepada orang lain.

Cari Dukungan

  • Bergabung dengan Komunitas: Komunitas orang tua ABK dapat menjadi sumber dukungan emosional dan informasi.
  • Konsultasi Profesional: Bekerjasama dengan terapis atau psikolog dapat membantu Anda mengembangkan strategi yang sesuai untuk mendukung anak Anda.

Fokus pada Hal Positif

  • Hargai Kemajuan: Rayakan setiap pencapaian anak, sekecil apa pun itu.
  • Perkuat Hubungan Keluarga: Libatkan seluruh anggota keluarga dalam mendukung perkembangan anak, agar mereka merasa diterima dan dicintai.

Mengubah Perspektif

  • Lihat Kelebihan Mereka: Fokus pada bakat dan minat anak Anda, seperti seni, musik, atau hobi lain yang mereka sukai.
  • Jadikan Mereka Bagian dari Dunia Anda: Perlihatkan kepada anak bahwa mereka memiliki tempat di dunia ini, sama seperti orang lain.

Perjalanan ini mungkin tidak mudah, tetapi dengan cinta dan keteguhan hati, Anda dapat membantu anak Anda tumbuh dengan percaya diri dan diterima, baik oleh keluarga maupun masyarakat. Anda juga sedang memberikan pelajaran berharga kepada dunia tentang penerimaan dan empati. Anak Istimewa dengan kebutuhan khusus tidak dikirim ke orang tua spesial, mereka justru membuat orang tua menjadi spesial. Jadikan diri kita untuk selalu open mind, open heart, open will!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun