Langkah setapak demi setapak kujalani karena harus kulalui
Selaksa air mengalir menuruni Lembah karena  keharusan alami
Jalan terpampang  pantang kuhindari walau bimbang menyergapi
Kutahan perihnya onak duri melukai agar kekuatan tetap hadir
Remuk redam diri ini tanpa ada penopang mendobrak laku hidupku
Bahkan tak seuntai doapun kudengar dari bibirmu untukku
Apalah artinya perjuangan hidup ini bila kasihpun menjauhiku
Bagaimanakah manisnya hidup bisa kurasakan tanpamu di sisiku
Duuuuh luluh diriku meski gigih perjuanganku
Bagai roda berputar tanpa arah, berlari tanpa tujuan.
Bersolek tanpa tau siapa yang akan memujiku
Bersembur wangi tanpa tau siapa yang menciumi
Ooooooh Lantak Jiwa raga ini dengan pengorbanan diri
Seolah kaca yang remuk tak mungkin utuh lagi
Seakan lilin malam yang meleleh karena rakusnya api
Seumpama gugurnya daun yang bakal jadi kompos padi
Luluh lantaknya diriku ini kumohon abaikanlah
Aku akan mencoba bertahan walau susah payah
Kerapuhanku kukuatkan dengan doa dan Harapan
Kan berganti limpahan asa Robku yang terkabulkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H