Kita telah menerima Baptisan Kudus maka hendaklah hidup kita juga di dalam Dia. Baptisan Kudus seharusnya membuat kita berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, sehingga kita bertambah teguh dalam iman dan berlimpah sukacita (Kol. 2:6-7). Oleh sebab itu, Baptisan Kudus bagi setiap orang percaya hanya dapat dilakukan sekali untuk selama-lamanya. Namun, perlu untuk diingat bahwa pemberian Allah yang diterima seseorang melalui Baptisan Kudus tersebut harus serentak dengan tingkah laku seseorang yang nyata sebagai manusia baru yakni penyesalan dan pertobatan setiap hari; dosa dan nafsu jahat dimatikan; dan dalam kehidupan setiap hari mengalami pertumbuhan iman dan bangkit menjadi manusia baru di dalam kebenaran di hadapan Allah (Rom. 6:4).
 III. Kesimpulan
Layaknya teologi Pohon yang baik yang dikenal dari buahnya yang baik, demikian juga dengan kita bahwa iman kita dikenal dari perbuatan baik yang kita lakukan (mengasihi sesama maupun mengasihi musuh). Â Teologi Predestinasi Yohanes Calvin mengatakan bahwa tanda orang diselamatkan adalah dari perbuatannya. Maka sepatutnyalah kita, yang telah dibaptis di dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus sehingga Dia ada di dalam kita, dapat hidup di dalam Dia maka oleh Anugerah Allah kita diselamatkan (Yoh. 3:16)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H