Mohon tunggu...
Titin Lutfiyah
Titin Lutfiyah Mohon Tunggu... Penulis - Berjelajah dunia melalui bacaan dan tulisan

Anak pertama dari 2 bersaudara yang lahir di bulan pahlawan sehari sebelum hari peringatan pahlawan. Jangan tanya kesukaan, karena saking banyaknya yang disuka. Nggak suka dengan hewan melata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Puan

24 September 2020   09:05 Diperbarui: 24 September 2020   09:10 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala itu, puan tengah menenun
di tepi danau seraya melantun
syair asmarandana kepada semesta

Dengan tuan ada di balik semak
mengisap udara yang sekejap menyesak
bila teringat asal-muasal puan berbeda

Sarat akan magis suara sang puan
hingga tuan jatuhkan butiran
rindu yang membasahi muka

"... Asmara kita melebur dengan darah
ikhtiar tuk kembali merajut musnah
bersama bujang yang telah tiada ..."

24 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun