Kala itu, puan tengah menenun
di tepi danau seraya melantun
syair asmarandana kepada semesta
Dengan tuan ada di balik semak
mengisap udara yang sekejap menyesak
bila teringat asal-muasal puan berbeda
Sarat akan magis suara sang puan
hingga tuan jatuhkan butiran
rindu yang membasahi muka
"... Asmara kita melebur dengan darah
ikhtiar tuk kembali merajut musnah
bersama bujang yang telah tiada ..."
24 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H