Mohon tunggu...
Zerlinda Putri
Zerlinda Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Si Penulis Amatir

Halo?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalana Si Gadis Gimbal

24 September 2024   04:05 Diperbarui: 24 September 2024   04:06 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil di kaki Gunung Sindoro, hiduplah seorang gadis bernama Kalana Maheswari. Di desanya, ia dikenal karena rambutnya yang gimbal---sehelai rambut yang tergulung alami dan terurai tidak beraturan. Masyarakat desa percaya bahwa rambut gimbal Kalana adalah simbol dari kekuatan spiritual dan potensi yang luar biasa, namun beberapa juga mengisyaratkan perlunya perlindungan dari energi negatif melalui upacara adat yang sakral, yaitu Ruwatan.

Sejak kecil, Kalana dikenal sebagai anak yang aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kini, ia akan memasuki usia lima belas tahun. Kalana akan menjalani upacara adat Ruwatan, ritual ini penting untuk membersihkan diri dari segala pengaruh negatif dan memulihkan keseimbangan spiritual. Hari itu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu, sekaligus ditakuti oleh Kalana.

Pada malam sebelum upacara, ibu Kalana mendatangi kamar untuk mengecek keadaan anaknya. Suara ketukan pintu menembus pendengaran Kalana, sontak ia segera membuka pintu ketika mendengar suara ibunya yang memanggilnya dari luar.

Tok.. Tok.. Tok..

"Kala.. kamu sudah tidur, nak?"

"Belum, bu. Tunggu sebentar!" Kalana bergegas membuka pintu.

Kalana mempersilakan ibunya untuk masuk. Setelah masuk ke dalam kamar dan duduk di tepi ranjang, ibu menepuk kasur meminta Kalana untuk duduk di sampingnya.

"Nak.. bagaimana? Kamu sudah siap?" Tanya ibu, sembari mengusap kepala Kalana.

Dengan perasaan gusar Kalana menjawab, "Entahlah.. Kala tidak yakin, bu."

Ibu tersenyum begitu mengetahui perasaan anaknya, sebisa mungkin ia mencoba untuk menenangkan Kalana.

"Kala.. besok adalah hari yang sangat penting untuk kamu. Ibu tahu, kamu pasti merasa cemas. Tapi, ibu percaya Kala bisa melewatinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun