Mohon tunggu...
Zerlina Yunita Mayasari
Zerlina Yunita Mayasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menjadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Tokoh tentang Behavioristik

11 Juni 2022   15:49 Diperbarui: 11 Juni 2022   15:55 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A.EDWARD LEE THORNDIKE

Thorndike menggunakan pendekatan eksperimental ketika mengukur hasil siswa, dan pengaruhnya terhadap pendidikan ditandai dengan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Divisi Asosiasi Psikologi Pendidikan di Amerika. Thorndike mempertahankan dalam tulisan awalnya bahwa hubungan antara persepsi sensorik dan dorongan untuk bertindak adalah dasar untuk belajar. Jenis asosiasi ini dikenal sebagai koneksi, ikatan, atau koneksi, dan inilah yang menentukan seberapa kuat atau lemahnya dalam pembentukan pembelajaran atau hilangnya kebiasaan. Teori Thorndike dikenal sebagai psikologi koneksi atau ikatan karena premis ini.

Menurut Edward Lee Thorndike, belajar adalah proses pembentukan asosiasi antara rangsangan (S) dan tanggapan (R) (R). Stimulus adalah perubahan lingkungan eksternal yang mendorong organisme untuk bertindak atau tidak, sedangkan reaksi adalah setiap perilaku yang dipicu oleh stimulus. Diketahui dari percobaan kucing lapar dalam kotak teka-teki bahwa untuk mengembangkan hubungan antara stimulus dan reaksi, seseorang harus terlebih dahulu dapat memilih jawaban yang benar sebelum mencoba membuat kesalahan. "Pembelajaran trial and error" atau "memilih dan menghubungkan pembelajaran" adalah jenis pembelajaran paling dasar yang mengikuti aturan tertentu. Akibatnya, teori belajar Thorndike juga dikenal sebagai teori asosiasi atau teori belajar koneksionisme. Eksperimen Thorndike yang terkenal mengharuskan seekor kucing kelaparan di dalam kandang tertutup dengan pintu yang terbuka secara otomatis ketika kenop kandang ditekan. Eksperimen tersebut mengarah pada teori "trial and error" atau "memilih dan menghubungkan", yang menyatakan bahwa pembelajaran dicapai dengan coba-coba dan membuat kesalahan. Eksperimen ini menunjukkan kecenderungan kucing untuk mengabaikan tindakan yang tidak membuahkan hasil. Setiap respons menghasilkan stimulus baru, yang pada gilirannya menghasilkan respons baru, dan seterusnya, hingga dapat diringkas sebagai berikut: Seri teori belajar Perilaku (Gambar 1) Makanan ditempatkan di luar kandang kucing pada percobaan berikutnya , dan kucing itu mencoba meraihnya dengan melompat- lompat. Melompat sedikit. Ketika kucing secara tidak sengaja menyentuh kenop, pintu kandang terbuka, dan kucing berlari mencari makanan. Eksperimen ini diulang beberapa kali sampai kucing hanya bisa secara tidak sengaja menyentuh kenop jika makanan diletakkan di luar setelah sekitar 10 hingga 12 kali.

B.IVAN PETROVIC PAVLOV

Teori Belajar Ivan Petrovich Pavlov (Pengkondisian Klasik) dalam Pendidikan, Titin Nurhidayati adalah seorang wanita Indonesia berusia 25 tahun. Di tahun ketiganya, ia belajar di Akademi Medica Chiraginal. Namun, dia tidak ingin menjadi dokter; sebaliknya, ia ingin menjadi ahli fisiologi bersertifikat. Setiap orang di laboratorium Pavlov diinstruksikan untuk hanya menggunakan istilah fisiologis. Dia akan mendenda penolong jika dia ditemukan menggunakan jargon psikologis, seperti mengacu pada perasaan atau pengetahuan anjing.

C.JOHN B WATSON

Watson percaya bahwa psikologi harus membatasi diri pada disiplin dan studi objektif:

1. Observasi, baik dengan atau tanpa menggunakan alat

2. metode pengujian

3. Metodologi behaviorisme Watson meliputi metode laporan verbal, metode refleks terkondisi, dan metode laporan verbal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun