Sedikit perbedaannya hanyalah, bila Thrombey dicurigai dibunuh oleh keluarga sendiri, maka sang pengusaha terbunuh, Edward Ratchett, diduga dibunuh oleh salah seorang penumpang kereta atau karyawannya. Bila Knives Out lebih kepada upaya perebutan warisan yang sangat dramatis, maka Murder on the Orient Express adalah upaya balas dendam yang sangat tragis.
PENUTUP
Kedua film ini rasanya cocok bertengger di puncak box office karena keberanian mereka mengacak-acak tebakan para penonton dan membuat penonton tidak hanya menikmati tiap adegan di dalam bioskop, tetapi juga ikut berpikir melalui benang merah yang telah diulurkan. Satu hal yang saya sayangkan dari film Knives Out sendiri adalah, jawaban yang terlalu dini digambarkan di awal film. Seperti ketika belum setengah film, terungkap sudah bahwa Thrombey benar-benar bunuh diri dan Marta Cabrera menjadi suspect.Â
Dan scene ransom, suspect utama dan sebenarnya, yang terlalu sering muncul baik di dalam trailer maupun di dalam film, membuat saya pribadi sebagai penonton, mudah menebak bahwa ialah pelakunya bahkan sebelum sampai setengah film saya tonton. Saya rasa, di situlah titik perbedaan mendasar antara Knives Out dan Murder on the Orient Express. Sehingga mau tak mau harus diakui, Murder on the Orient Express membuat penonton berpikir jauh lebih lama dan lebih tegang, dibandingkan ketika menonton Knives Out.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H