Mungkin tidak banyak dari kita yang menganggap serius cryptocurrency, sebagian hanya menganggap euporia semata dan hanya angin berlalu. Tetapi mau tidak mau aset jenis baru ini sudah menjadi portofolio para elite termasuk individu dan institusi.
Sebut saja baru-baru ini salah satu perusahaan terbesar di dunia yaitu facebook merilis whitepaper cryptocurrency yang mereka sebut dengan Libra. Tidak tanggung-tanggung pemain papan atas seperti Visa, Master Card, Paypal, Spotify, Uber dan lainnya bergabung dalam konsorsium mereka.
Langkah ini adalah yang terbesar sejak munculnya bitcoin pada tahun 2009 lalu, kemudian ada juga pada tahun 2018 perusahaan seperti Telegram yang memiliki 250 juta pengguna memilih tidak melakukan IPO melainkan merilis cryptocurrency dan blockchain mereka, serta Bank JP Morgan yang merilis koin stable mereka yang disebut dengan stablecoin.
Cryptocurrency Akan Menggantikan Pasar Saham
Dengan adanya fitur Security Token Offering (STO) maka perusahaan bisa Go Public tanpa melalui Bursa, hal ini akan menghemat banyak uang, dan memungkinkan Token mereka diperdagangkan dengan cepat dan di jangkau banyak orang.
Pemilik Cryptocurency sudah lebih banyak dari investor pemilik Saham di Indonesia
Data dari KSEI per desember 2018 menunjukkan sudah ada 851.662 investor Indonesia yang memiliki aset saham. Sementara data dari Indodax sudah ada 4 juta orang Indonesia yang memiliki Aset Cryptocurrency seperti Bitcoin, Ethereum, Tezos dan lainnya. Tentu data ini sangat mengejutkan karena pasar saham Indonesia yang sudah berdiri puluhan tahun bisa di lomba oleh cryptocurrency yang hanya baru muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Para Pedagang Forex dan Saham sudah beralih ke Cryptocurrency
Banyaknya peminat cryptocurrency membuat Bappeti selaku regulator  perdagangan futures melegalkannya, walaupun sempat dikatakan ilegal tetapi keinginan masyarakat tidak bisa dibatasi.
Sekarang banyak pialang futures kesulitan mencari nasabah karena orang-orang lebih memilih membeli cryptocurrecy daripada futures seperti forex, emas dan minyak.
Hal ini juga di buktikan dengan para pialang futures luar negeri seperti FXCM, IQ OPTION, OANDA dan lainnya memilih menghadirkan aset cryptocurrency pada platform mereka, tujuannya supaya nasabah tidak meninggalkan mereka.
Kenapa ini bisa terjadi?
Kepercayaan
Banyaknya jumlah masyarakat yang memiliki cryptocurrency menunjukkan bahwa masyarakat lebih percaya pada aset yang tidak di kontrol oleh segelintir orang.
Sifat alami cryptocurrency yang ter-desentralisasi menjadikannya milik semua orang. Siapapun bisa memilikinya, mengirim dan menerima tanpa perlu persetujuan pihak mana-pun. Ini adalah alat untuk mengambil kembali kebebasan dan apa yang menjadi hak kita sebagai masyarakat.
Potensi Keuntungan
Tidak bisa dipungkiri bahwa cryptocurrency terbukti memberikan keuntungan yang tidak masuk akal, ini menjadi alasan bagi banyak orang untuk berlomba-lomba memilikinya, aset yang sudah di desain dengan kode matematika komputer membuat jumlahnya terbatas dan hanya bisa dihasilkan dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan.
Kemudahan
Memiliki aset cryptocurrency bisa dilakukan dalam 5 menit, anda hanya perlu mendownload aplikasi, menukar rupiah ke crypto dan... selesai. Tidak perlu panjang lebar, ini berbanding terbalik dengan investasi saham dan forex, dimana banyak proses dan verifikasi yang harus dilewati, bahkan kita harus memerlukan persetujuan pihak ketiga supaya bisa mulai investasi.
Apa yang perlu diwaspadai
Waspada Penipuan
Mudahnya berinvestasi pada aset cryptocurrency juga mejadi kesempatan bagi oknum-oknum penipu yang mengatasnamakan koin-koin tertentu. Seperti pihak-pihak yang menjanjikan keuntungan, termasuk sistem MLM cryptocurrency yang sekarang sedang marak di masyarakat.
Selain itu ada juga ICO (initial coin offering) yang memungkinkan orang-orang merilis koin mereka, ini perlu di Waspadai karena tidak semua crypto memiliki nilai.
Jika ada pihak yang menjanjikan keuntungan pasti maka sudah pasti mereka adalah menipu, jangan pernah percaya dengan pihak-pihak yang seperti itu.
Waspada Hacker
Hacker akan mengincar komputer, laptop dan ponsel kita dengan tujuan mencuri data-data yang kita miliki termasuk aset seperti cryptocurrency. Dengan tidak menginstall aplikasi sembarangan adalah langkah pencegahan yang efektif, selain itu memasang antivirus yang uptodate juga akan mempersulit hacker menguasai data penting kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H