1. Pendekat Piaget (Operasional Konkret)
a. Kemajuan Kognitif
Piaget mengemukakan bahwa tahap operasional konkretakan berlangsung pada sekitar usia 7-10 tahun. Pada tahap ini, anak dapat melakukan tindakan konkret, dan mereka mampu berpikir secara logis selama mereka dapat menerapkan penalaran mereka pada contoh yang konkret dan spesifik. Perlu diingat bahwa operasiadalah suatu tindakan mental yang dapat di balik, danoperasi konkretadalah tindakan yang di terapkan pada objek yang konkret dan nyata. Neo-Piagetan ahli perkembangan yang menggabungkan teori Piaget, lebih menekankan pada pemrosesan informasi, strategi, dan langkah-langkah kognitif yang tepat.
b. Pengaruh Neorologis, budaya, dan Sekolah
Tes bebas budaya adalah tes inteligensi yang ditunjukan untuk bebas dari bias budaya. Sebagian besar tes cenderung merefleksikan mengenai apa yang dianggap penting oleh budaya yang dominan. Jika memilik perbedaan bahasa, maka kata yang sama pun dapat memiliki arti yang berbeda dalam kelompok bahasa yang berbeda. Bahkan dalam budaya yang sama, subkelompok yang berbeda dapat memiliki perilaku, nilai, dan motivasi yang berbeda. Robert Sternberg dan rekan-rekannya memutuskan tidak ada tes bebas budaya hanya tes yang mengurangi kecenderungan faktor budaya.
c. Pemahaman Moral
Kohlberg berpendapat bahwa perkembangan moral terdiri atas tiga tingkat :
- Prakonvensional; Konsep individu mengenai baik dan buruk terutama diinterpretasikan oleh penghargaan eksternal dan hukuman.
- Konvensional; Pada tingkat ini, individu menerapkan standar tertentu, tetapi mereka adalah standar yang ditetapkan oleh orang lain, seperti orang tua.
- Pascakonvensional; Pada tingkat ini, individu mengakui ajaran moral alternatif, mengeksplorasi pilihan, dan kemudian memutuskan pada kode moral pribadi.
2. Pendekatan pemrosesan Informasi
- Memori jangka panjang meningkat pada masa kanak-kanak menengah dan akhir. Pengetahuan dan keahlian memengaruhi memori. Strategi seperti imagery dan elaborasi dapat digunakan oleh siswa untuk meningkatkan memori mereka. Fuzzy trace theory dikemukakan untuk menjelaskan perubahan perkembangan dalam memori.
- Berpikir; Pemikiran kritis meliputi kemampuan berpikir secara mendalam dan produktif, seperti mengevaluasi bukti. Pemikiran kreatif adalah kemampuan untuk berpikir dengan cara yang baru dan tidak bisa untuk menghasilkan solusi permasalahan yang unik.
- Metakognisi adalah kognisi mengenai kognisi, atau mengetahui tentang mengetahui. Sebagian besar penelitian mengenai metakognisi telah berfokus pada memori. Pressley berpendapat bahwa kunci pendidikan adalah membantu siswa memahami strategi yang baik.
3. Bahasa dan Literasi
Pada masa kanak menengah dan akhir, anak-anak menjadi lebih analitis dan logis dalam pendekatannya terhadap kata-kata dan tata bahasa. Dalam istilah tata bahasa, anak mengerti penggunaan perbandingan atau pengadaian. Perkembangan dalam kesadaran metalinguistik pengetahuan mengenai bahasa adalah bukti terdapatnya peningkatan dalam menentukan kata, pengetahuan mengenai sintaksis, dan mengerti bagaimana menggunakan bahasa yang tepat secara budaya selama masa sekolah dasar.
4. Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus