4. Proses ini akan mengubah bahan baku menjadi arang tanpa menghasilkan asap yang berlebihan. Suhu yang di butuhkan biasanya berkisar antara 300-500 derajat Celsius.
5. Setelah melalui proses pirolisis, giling arang yang di hasilkan hingga halus.Â
6. Penggilingan ini bertujuan untuk meningkatkan kepadatan dan kualitas briket yang akan diproduksi.
7. Kemudian, campurkan arang halus dengan perekat alami, seperti tepung kanji atau bahan organik lainnya.Â
8. Perekat ini akan membantu menjaga bentuk briket dan meningkatkan daya rekat antar partikel.
9. Setelah itu, cetak campuran yang telah di buat ke dalam bentuk briket menggunakan cetakan yang sesuai.Â
10. Pastikan briket dicetak dengan kepadatan yang cukup agar tidak mudah patah.
11. Kemudian, keringkan briket yang telah di cetak di bawah sinar matahari atau menggunakan oven. Pengeringan ini penting untuk mengurangi kadar air pada briket sehingga siap di gunakan sebagai bahan bakar.
Tips Memilih Briket Tanpa Asap Berkualitas
Ketika memilih briket tanpa asap, penting untuk memilih produk yang memiliki sertifikasi. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa briket telah di uji dan memenuhi standar emisi yang di tetapkan, sehingga aman untuk di gunakan.
Selain itu, periksa kualitas pembakaran dengan membakar briket dalam jumlah kecil. Briket berkualitas baik akan terbakar cepat dan menghasilkan sedikit asap, sementara komposisi bahan baku yang alami tanpa bahan kimia berbahaya juga sangat penting untuk keamanan penggunaan.
Kesimpulan
Proses briket tanpa asap merupakan langkah inovatif yang dapat Anda coba untuk menghasilkan bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan mengikuti langkah langkah yang telah di jelaskan, Anda dapat memproduksi briket sendiri atau memulai usaha pembuatan briket tanpa asap.Â