Mohon tunggu...
Harlino Danu Artha
Harlino Danu Artha Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Hallo Perkenalkan Nama Saya Harlino Danu Artha, tempat tinggal saya di Bantul, yang berada dusun Gabugan, Trimulyo, Jetis Bantul Saya siswa dari SMK Muhammadiyah Imogiri sekaian dari saya Trimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Pembuatan Briket Serbuk Kayu Ekonomis

21 Oktober 2024   11:02 Diperbarui: 21 Oktober 2024   11:29 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.tokomesin.com/3-cara-membuat-briket-dengan-memanfaatkan-bahan-di-sekitar-kita.html

Jika menggunakan sinar matahari, briket perlu dijemur selama 2 sampai 3 hari, sedangkan dengan oven hanya butuh beberapa jam. Pastikan briket benar benar kering agar pembakaran optimal.

Penyimpanan dan Penggunaan Briket

Setelah briket benar benar kering, simpan briket di tempat yang kering dan terlindung dari kelembapan. Briket serbuk kayu yang sudah kering dapat di gunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk memasak atau untuk pemanas rumah. 

Selain untuk keperluan pribadi, pembuatan briket serbuk kayu juga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Permintaan akan bahan bakar ramah lingkungan terus meningkat, dan briket serbuk kayu menjadi solusi yang semakin di cari karena biaya produksinya yang relatif murah dan mudah di akses.

Kesimpulan

Pembuatan briket serbuk kayu tidak hanya membantu mengurangi limbah kayu, tetapi juga memberikan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan ekonomis. Prosesnya yang sederhana membuat siapapun bisa mencoba untuk membuatnya, baik untuk keperluan pribadi maupun untuk memulai usaha. 

Dengan permintaan pasar yang semakin besar terhadap bahan bakar alternatif, briket serbuk kayu memiliki potensi untuk menjadi bisnis yang menguntungkan. Jadi, jika Anda memiliki akses ke serbuk kayu, mengapa tidak mencoba membuat briket sendiri dan memanfaatkan peluang usaha ini? 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun