Sesungguhnya larangan Allah untuk mengangkat walî yang kafir, tidak serta-merta berlaku atas pemimpin non-Muslim. Yang terlarang adalah mengangkat pemimpin yang jahat, yang merugikan dan mengabaikan kemaslahatan rakyat demi kepentingan diri dan kelompoknya sendiri. Dengan kata lain, lebih mementingkan “kekafiran”-nya (korupsi, kesewenangan, dsb.) atas “keimanan” (kesejahteraan, rasa aman, kemaslahatan bersama), baik dia Muslim maupun non-Muslim.
Jika kita teliti teks-teks Al-Quran dan Hadis, kita mendapatkan kesan kuat bahwa pada puncaknya kekafiran itu kategori moral, bukan kategori teologis. Keimanan dengan empati sosial, Nabi bersabda, Tak beriman seseorang dari kalian hingga dia menginginkan kebaikan bagi saudaranya sebagaimana dia menginginkan kebaikan bagi dirinya sendiri. Demikian pula dalam ibadah Shalat, misalnya, alih-alih mengundang pujian Allah, justru sebaliknya Allah sebut sebagai tindakan mendustakan agama jika tak diikuti dengan kesadaran dan empati sosial yang riil. Al-Ma’un: 1-7, Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna..
Ahok Gubernur Islami. Imam Ali berkata,"Islam adalah ketundukan", orang yang tunduk kepada kebenaran dan berpaling dari segala yang tidak benar, berarti islam. Kafir sebutan untuk orang yg keluar dari agama Allah, agama Allah itu islam, dan Islam adalah ketundukan (berserah diri). Agama samawi (Yahudi, Kristen, Islam) atau dikenal juga sebagai rumpun agama abrahamis (agama Allah) itu islam, Janganlah melabeli kafir orang selain beragama islam.
"KEADILAN" adalah salah satu prinsip agama Ilahi. Keadilan dalam islam ialah bahwa seluruh manusia memiliki hak yang sama. Dalam membumikan nilai-nilai keadilan, kebaikan, dan persamaan, egaliter pada masyarakat. Menjauhi fanatisme agama, golongan, bangsa dan etnis dalam menentukan pemimpin, haruslah berpegang teguh kepada konsep-konsep keadilan, memilih seseorang tanpa berdasarkan seleksi yang semestinya adalah perbuatan khianat dan zalim.
Imam Ali Untuk Ahok. “Pikirlah baik-baik terlebih dahulu untuk memilih seseorang sebagai penanggung jawab. Angkatlah dia setelah dia siap untuk bekerja dan janganlah kau angkat mereka hanya dengan kemauanmu sendiri tanpa bermusyawarah dengannya, karena ini adalah perbuatan khianat.”
Membangun kemuliaan dengan pondasi kebaikan, membangun harga diri dengan menghargai orang lain, membangun iman dengan mengakui dan mengingat kebaikan orang yang telah berbuat baik (berjasa).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H